Walikota Depok : Substansi Hari Santri, Bagaimana Memerankan Santri dan Pemerintah Peduli Santri

DepokNews — Walikota Depok Mohammad Idris angkat bicara terkait tudingan Pemkot Depok kurang peduli terhadap Perayaan Hari Santri Nasional yang dilansir berbagai media. Menurut Idris, substansi Hari Santri itu, bagaimana memerankan santri dan pemerintah peduli terhadap santri.

“Bukan Hari Santri nya, untuk apa seremonial Hari Santri namun kita tak peduli terhadap santri. Pemerintah dengan santri tidak ada masalah kok, sarpras kami berikan bantuan-bantuan yang bersifat fisik kami kasih. Dulu ada organisasi kesantrian dikasih ambulance tidak mau karena ngambek,” paparnya.

Terkait tudingan Pemkot tidak memberikan ijin perayaan Hari Santri Di Halaman Balaikota, Idris menegaskan tidak ada surat masuk untuk minta ijin perayaan Hari Santri.

“Siapa yang tidak memberikan izin untuk menggelar upacara? Nongol saja belum, sowan saja belum (Kepala Kemenag,red), selama menjabat di sini belum sowan ke saya, bagaimana minta izin. Minta izin enggak, ngundang pun enggak, ini jangan dipolitisasi,” ujar Idris seperti dikutip Jurnal Depok, Selasa (24/10).

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa dalam mengundang dirinya untuk hadir dalam acara tersebut tidak harus dengan undangan resmi, namun cukup dengan menelpon.

“Telpon saja enggak kok, tiba-tiba muncul di medsos seperti itu. Apa urusannya, berarti ada permainan di situ, ada biangkeroknya di situ. Jadi jangan menjelek-jelekan pemkot, saya tidak pernah mau dipanggil kiai, masyarakat yang memanggil saya kiai. Jangan dikaitkan kiai enggak dekat dengan santri, saya juga santri tulen. Ayo mau jago-jagoan baca kitab boleh, tapi jangan dikaitkan dengan Hari Santri,” tegasnya.

Idris mengatakan, bahwa pihaknya pasti akan mendukung kegiatan Hari Santri jika memang ada pemberitahuan terlebih dahulu sejak jauh hari dan bersifat tidak mendadak.

“Sangat mendukunglah, Al Hikam nanti malam ada acara mereka ngundang baik-baik ke saya kok, bahkan saya WA an langsung dengan Kiai Yusron, saya bales kok. Ini telepon enggak ada, WA juga enggak ada, tiba-tiba muncul di medsos,” terangnya.

Sementara itu Kepala Bagian Protokol dan Dokumentasi Sekretariat Daerah Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan pengecekan surat peminjaman tempat untuk kegiatan HSN, namun surat itu tidak ada.

“Jadi tidak benar kalau tidak ada izin, karena memang tidak ada info yang masuk ke kami terkait peminjaman tempat tersebut. Pada Minggu (22/10) malam, Kepala Kantor Kemenag menelpon saya dan menyampaikan permohonan maaf karena surat undangan Hari Santri yang ditujukan ke Pak Wali belum dikirimkan dan masih ada di kantor Kemenag,” tambahnya.

Saat itu dirinya Nessi menyampaikan bahwa pada saat yang sama, walikota ada acara yakni pengumuman Lomba Sinergitas Kinerja Kecamatan yang dirangkai dengan apel pagi yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.

“Insha Allah kami akan menjadwalkan pertemuan antara Kepala Kantor Kemenag yang baru dengan Pak Wali. Hal itu tak lain untuk menjalin komunikasi yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua Baznas, KH. Encep Hidayat mengatakan, Walikota memberikan arahan kepada Baznas Depok untuk memberikan sumbangan untuk turut mensukseskan perayaan Hari Santri Nasional di Depok.

“Pak Wali peduli terhadap perayaan Hari Santri, buktinya Beliau meminta Baznas Depok untuk memberikan sumbangan untuk mendukung perayaan Hari Santri tersebut, ini sebagai salah satu bukti bentuk kepedulian Pak Wali, meski Basnas sendiri juga sudah berniat untuk menyumbang” jelas KH. Encep Hidayat.

Sedana dengan Walikota, KH. Encep Hidayat juga menjelaskan esensi perayaan hari santri bukan pada seremoninya, namun perhartian Pemerintah Kota Depok terhadap para santri dan hal ini sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok dengan berbagai program.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Depok, Salamun Adiningrat menyayangkan sikap Walikota Depok maupun unsur Pemerintah Kota yang absen dalam kegiatan tahunan yang sudah digelar mulai dari tahun 2015 tersebut.

“Peringatan hari santri ini kan merupakan perintah langsung dari Presiden, ya sudah semestinya pemerintah kota mendukung,” kata Salamun usai menghadiri peringatan hari santri di Halaman Kantor Kemenag Kota Depok, GDC, Kota Kembang, Senin (23/10).