Universitas Gunadarma dan Institut ESIGELEC Prancis Kerjasama Kembangkan Kreatifitas Mahasiswa

DepokNews-  – Institut ESIGELEC Prancis dan Universitas Gunadarma tengah menjajaki kerjasama pada bidang penelitian, studi lanjut dosen dan magang mahasiswa. 

Rektor Universitas Gunadarma  Prof. Dr. E.S. Margianti mengatakan kerjasama penelitian antara Universitas Gunadarma dengan  Institut ESIGELEC juga melibatkan mahasiswa sehingga dapat menimbulkan kreatifitas mahasiswa. “Dengan kerjasama ini, mudah-mudahan dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa Gunadarma khususnya” tuturnya.

Hasil dari kegiatan penelitian dan magang ditunjukkan dalam bentuk seminar ilmiah yang merupakan diseminasi teknologi dan inovasi yang dihasilkan para peneliti pada Rabu(09/08) di Auditorium Universitas Gunadarma. Dalam seminar ilmiah tersebut, demo dan sosialisasi hasil program magang dilakukan untuk memperkenalkan hasil yang telah dibuat.

Sosialisasi tersebut memperkenalkan empat robot hasil kerjasama program magang mahasiswa ESIGELEC di Universitas Gunadarma, yaitu Robot RY UJI yang dapat menerima informasi sekaligus memandu manusia tanpa menggunakan koneksi internet. Selain itu ada robot soccer yang dapat digunakan untuk menggiring dan menendang bola, satelit mini cansat, dan muatan Roket.

Dosen Universitas Gunadarma, Dr.Purnawarman Musa menuturkan, robot RYUJI dapat memberikan informasi dari pertanyaan yang diajukan melalui suara dengan menggunakan dua komponen utama sistem yang dibangun yakni untuk pengenalan suara, mendeteksi wajah/recognize wajah dan kedua melakukan otonobus baik berjalan maupun mengontrol tindakan termasuk juga mengontrol pergerakan kamera.

Lebih lanjut ia mengatakan, kelebihan RYUJI sampai saat ini sudah dapat mengenali suara, mengenal wajah, dan melakukan navigasi mandiri ke tempat yang akan dituju. Kelebihan utama dalam penggunaan yakni tidak dioperasikan menggunakan internet, jadi learning nya sudah ada di robot tersebut. Meskipun demikian, Purnawan menyebutkan masih ada beberapa hal yang menjadi kendala. 

“Masih ada keterbatasan terkait informasi nya yang hanya mengenai Gunadarma. Pada saat dilakukan demo juga masih ada kesalahan tetapi kesalahan tersebut bukan dari program nya tetapi memang ada dari perangkat yang digunakan. Kita akan terus kembangkan agar RYUJI dapat memandu manusia. Jadi bukan cuman menjawab saja.” katanya.

Selain itu, ia juga menjelaskan proses kerja sistem RYUJI. Inputan suara manusia akan dikirim ke mic lalu mic menerima suara kemudian akan melakukan konversi dalam bentuk frekuensi, lalu akan diolah menjadi kata yang ditangkap dan dikoreksi melalui algoritma language dan grammer sebelum dikirim ke bagian learning. Setelah itu, learning akan melakukan analisa kemudian dikirim ke database, dari database akan mengidentifikasi apa yang di dapat. Petunjuk yang diminta lalu akan dikeluarkan kembali ke komputer dalam bentuk suara. (Eva)