Tips Memilih Jodoh yang Sholeh-Sholihah

Memilih jodoh bagi sebagian orang bukanlah perkara mudah. Karena membutuhkan banyak pertimbangan dan harus memenuhi beberapa kriteria. Karena, mencari jodoh yang sholeh dan sholehah bukan semata urusan perasaan dan kecantikan atau ketampanan.

Setidaknya ada empat kriteria memilih jodoh di dalam Islam yang perlu dipenuhi agar nantinya bisa mendapatkan rumah tangga yang samawa.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan 4 kriteria dalam memilih jodoh. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, An Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad ibn Hambal, dan Al darimi, dari sahabat Abu Hurairah ra. Artinya,
“perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang mempunyai agama, engkau akan beruntung.”

Menurut hadis di atas, kita dianjurkan untuk memilih calon pasangan yang baik agamanya (sholeh dan sholihah). Setelah itu, barulah kriteria-kriteria yang lain mengikuti seperti, enak dipandang (berdasarkan kecantikan atau ketampanannya), memiliki silsilah (keturunan) dari keluarga baik-baik dan banyak anak, dan berharta (dianggap memiliki status sosial terpandang).
Mencari jodoh yang sholeh dan sholehah
Mengapa kita perlu mencari jodoh orang soleh atau sholehah? Salah satu alasannya mungkin bisa dilihat dari apa yang diungkapkan oleh Abu Hurairah r.a kepada putrinya,
“Pilihlah bakal suamimu orang yang bertaqwa. Karena jika dia suka kepadamu, dia mendoakan kebaikan untukmu. Jika dia tidak menyenangimu, dia tidak akan berlaku zalim terhadapmu.”

Firman Allah di dalam Al-quran surah An-Nur ayat 26, yang artinya,
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.”

Makna ayat ini “bukan” berarti bahwa, setiap laki-laki yang baik hanya akan berjodoh dengan wanita yang baik atau sebaliknya. Melainkan maknanya adalah, anjuran agar kita memperbaiki diri jika ingin mendapatkan pasangan yang juga baik. Simpelnya, jika ingin pasangan yang bertakwa, maka kita harus mengintropeksi dan memperbaiki diri dengan cara:

Berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu bentuk usaha tersebut adalah dengan meluruskan “niat.” Jadi, niat mencari jodoh adalah “karena Allah.” Sedangkan bentuk-bentuk konkrit lainnya bisa berupa rajin sholat 5 waktu (berjamaah di masjid bagi laki-laki), rajin mengaji, memperdalam ilmu agama, dan lain-lain.

Menyambung tali silaturahim. Islam menganjurkan kita untuk terus menjaga hubungan baik (silaturahim) dengan keluarga, sahabat, teman, dan mengenal orang-orang baru. Semakin banyak orang yang kita kenal, maka semakin besar kemungkinan untuk bertemu jodoh seperti yang diinginkan.

Berdoa kepada Allah. Karena di sisi Allah-lah segala rahasia yang ada di bumi ini. Mulai dari rizki, kematian, hingga jodoh. Allah berfirman di dalam surah Al-baqarah ayat 186 yang artinya, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang aku kepadamu, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku…”

Mensucikan diri atau memperbaiki diri. Memperbaiki dan mensucikan diri yang dimaksud adalah, meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah dengan cara menjaga lisan, perbuatan, hingga hati. Contohnya adalah, tidak berbohong, berbuat adil, meninggalkan riba, meninggalkan maksiat, dan seterusnya.
Itulah beberapa poin penting yang sebaiknya diamalkan jika ingin mendapatkan jodoh yang sholeh atau sholihah. Ketika bertemu jodoh yang tidak sesuai dengan “kriteria” menurut standar di Islam, maka kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah, karena mungkin saja melalui jodoh kita tersebut, Allah akan mengangkat derajat kita di sisinya.