Tampil Sendiri Melawan Dua Kandidat, Imam Budi Hartono Tampil Mayakinkan Dengan Pertanyaan Maut

DepokNews–Meski tampil sendiri dalam acara debat publik yang diselnggarakan KPU Depok, namun Calon Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono tampil dengan penuh percaya diri dan meyakinkan.

Bahkan, dirinya kembali melemparkan sebuah pertanyaan yang membuat pasangan Pradi-Afifah tak bisa menjawab pertanyaan tersebut.

“Bagaimana strategi Pak Pradi dan Bu Afifah untuk meningkatkan universal health coverage atau UHC di Depok,” tanya Imam kepada paslon Pradi Afifah.

Pertanyaan tersebut pun langsung dijawab Pradi. Dimana Pradi menjelaskan bahwa hal itu menjadi PR bersama karena hampir di seluruh tanah air pencapaian target khususnya Januari nanti namun dan berbicara khusus Kota Depok, memang ini era pandemi covid dan tak tahu mulai dan berakhirnya kapan.

“Maka kami dalam kondisi ini tentunya tetap konsisten dengan apa yang kami sampaikan tadi, bahwa kami akan memberikan bantuan permodalan minimal Rp 5 juta untuk warga Depok sebagai modal usaha dan pelatihan-pelatihan,” ungkap Pradi.

Selain itu Pradi juga berjanji akan mempermudah perizinan bagi UMKM, termasuk membuat selogan-selogan dan merealisasikan dengan beli dan bela Depok.

Mendengar jawaban tersebut Imam pun merasa tidak puas.

“Terimakasih Pak Pradi, jawaban tidak sesuai dengan apa yang saya tanyakan. Pak Pradi sudah menjawab selama lima tahun,” tanggapnya.

Imam menjelaskan, yang dimaksud dengan UHC adalah Universal Health Coverage adalah program pemerintah yang memastikan masyarakat memiliki akses pelayanan kesehatan tanpa harus menghadapi kesulitan financial untuk seluruh warga negara untuk mencapai jaminan kesehatan semesta.

Selain Pradi, Afifah pun ikut membantu pertanyaan tersebut, dan ini kata Afifah.

“Pak Imam ini senangnya dengan singkatan-singkatan. Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang bisa bekerja. Saat membuat program dipastikan programnya bisa berjalan. Saat ini mengenai kesehatan si Kota Depok sangat memprihatinkan, karena banyak masyarakat Kota Depok yang belum mendapatkan akses kesehatan,” pungkasnya.