Sri Utami: Problem Penanganan Sampah di Depok Tidak Kalah Dengan DKI

DepokNews- Anggota Komisi C DPRD Depok, Sri Utami menilai upaya penanganan dan pengelolaan sampah di Depok tidak kalah dengan DKI Jakarta.

Sri Utami mengatakan problem persampahan di Jakarta Selatan kurang lebih sama dengan Kota Depok. Timbulan sampah 1.300 ton/hari dengan kapasitas angkut 1.000 ton dan sisa di lapangan masih ada 300 ton.

Menurut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok ini melanjutkan, semua dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Sementara usia Bantar Gebang sendiri diperkirakan hanya bisa menampung sampah sampai 3 atau 4 tahun lagi.

“Pedekatan yang digunakan mulai dengan penyelesaian sampah dari sumbernya yakni sampah rumah tangga. Jadi Depok tidak kalah lah, kita sudah mulai lebih dulu,” jelas Sri, Jumat (2/3/2018).

Sri mencontohkan beberapa pengelolaan sampah dari sumbernya, seperti menggalakkan peran masyarakat melalui bank sampah. Menurut Sri, Kota Depok sudah lebih maju, hanya saja kemampuan anggaran DKI Jakarta lebih besar.

“Otomatis peralatannya jauh lebih bagus dan modern, seperti mereka Pemkot Jakselsl sudah punya compactor, truk pengangkut sampah organik dan truk penyapu jalanan 12 unit. Sementara, di Depok sendiri baru memiliki satu unit dan itupun pengadaannya baru-baru ini saja,” ungkapnya.

Selain itu, Sri menambahkan, Pemkot Jaksel pun kedepannya akan mengembangkan penanganan masalah sampah dengan metode inceneratir yangnramah lingkungan. Ia menganggap penanganan dan pengelolaan sampah di
Depok sudah on the track. Bahkan, Kota Depok sudah berhasil meraih Piala Adipura untuk kategori kota metropolitan.

Untuk itu, kedepannya memang harus mengefektifkan anggaran yang ada, melakukan pemberdayaan masyarakat dan memaksimalkan peran serta masyarakat dalam penanganan sampah.

“Ini tentunya harus ada dukungan pemerintah, agar masyarakat tetap bersemangat mengelola bank sampah,” tutup Sri.(mia)