Semangat Dukung Palestina Warnai Tarhib Ramadhan Taklim Anak Komplek Timah Depok

DepokNews —  Tarhib Ramadhan Taklim Anak komplek Timah Al-Huda Depok yang digelar Ahad, 14 Mei 2017 berjalan semarak dengan berbagai kegiatan dan diikuti lebih dari 200 peserta. Tarhib Ramadhan ini sangat kental suasananya untuk memberi dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Berbagai kegiatan yang mewarnai Tarhib Ramadhan untuk mendukung rakyat Palestina  tersebut antara lain,  lomba Kreatifitas Mading Ramadhan di Gaza, mendengarkan cerita Ramadhan di Gaza, pemutaran film dan pengumpulan donasi untuk ramadhan di Gaza & Suriah ditemani oleh Badut Dara& Daru Icon dari ADARA Relief Internasiona dan teerahir ditutup dengan doa khusyuk oleh Kak imam Cahyadi.

Ketua panitia Maya Adhyarini menjelaskan Tarhib Ramadhan tersebut mempunyai tujuan untuk memberikan dukungan kepada anak-anak Palestina yang saat ini dalam kondisi terjajah oleh Zionis Israel sehingga tidak bisa bebas seperti anak-anak yang bergembira ria dalam meyambut Ramadhan.

“Ini sebagai salah satu bentuk dukungan kami terhadap perjuangan rakyat Palestina, semoga Allah SWT memberikan pertolongan pejuang-pejuang Palestina,” kata Maya Adhyarini.

Maya Adhyarini juga menjelaskan terkait  Palestina yang sampai saat ini terus mengalami berbagai penindasan oleh Zionis Israel.

Tanggal  14 Mei, adalah hari peringatan kemerdekaan negara “jarahan” Yahudi Israel. Sebagai hadiah dari tiga negara kolonialis dunia; amerika, inggris dan perancis. atas dukungan bangsa diaspora Yahudi sejak perang dunia pertama hingga kedua.  Tanggal 15 Mei adalah hari nakhbah, sebuah mala petaka bagi bangsa Palestina.

Hari Nakba (يوم النكبة, bermaksud “hari kecelakaan”) merujuk kepada hari memperingati pencerobohan dan pemusnahan lebih 500 kota dan kampung di Palestina, oleh tentera Israel yang menyebabkan lebih 700,000 warga Palestina menjadi pelarian.

“Hari ini dirayakan pada 15 Mei setiap tahun, yaitu satu hari selepas proklaamasi kemerdekaan “bohong” negara Israel dan hari berakhirnya mandat Britain di Palestina pada tahun 1948. Hari ini pelarian Palestina atau keturunan yang terlunta-lunta di banyak negara, mereka diperkirakan berjumlah lebih 4 juta orang,” pungkas Maya Adhyarini