DepokNews — Kasih Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag) Kota Depok, Haji Hasan mengungkapkan bahwa sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) permohonan pembatalan haji meningkat.
” Sejak PPKM hampir setiap hari sekitar 4 atau 5 orang yang mengajukan pembatalan haji, memang belum nyampe ratusan tapi setiap hari tetap ada saja,”katanya. Senen (9/8/2021).
Menurutnya para calon jamaah yang meminta pembatalan disebabkan karena persoalan ekonomi.
” Mungkin ini ada kaitannya karena pandemi, kan sekarang lagi susah makanya banyak para jamaah yang melakukan pembatalan,”ujarnya.
Mereka yang mengajukan pembatalam yaitu para jamaah Haji yang mendaftar dari 2018 kemarin.
“Jadi kalau yang mengambil pelunasan dan biaya setor cukup banyak itu yang tadi sekitar 5 orang perhari. Nah untuk yang mengambil pelunasan saja baru sekitar 5 orang,”bebernya.
Selain itu para jamaah haji di Kota Depok masa tunggu sejak melakukan pendaftaran haji yaitu selama 24 tahun. Sedangkan para jamaah haji yang melakukan pembatalan haji baik mengajukan peluasan dan setoran awal konsekuensinya kembali ke tahap awal.
” Artinya mereka yang mengajukan pengembalian baik pelunasan dan setoran awal itu ketika mau daftar lagi harus menunggu lagi selama 24 tahun. Dan jamaah yang mengambil pelunasan saja tetap akan diprioritaskan sesuai lamanya masa tunggu,”katanya.
Prosedur pengajuan pengembalian atau pembatalan haji yaitu para jamaah harus datang ke kantor kementerian agama setempat dengan membawa beberapa persyaratan.
” Adapun persyaratan yaitu 1. Surat permohonan pembatalan bermaterai Rp. 6.000,- dengan menyebut alasan pembatalan, yang ditunjukkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama, Bukti Setoran awal BPIH yang dikeluarkan BPS BPIH, Asli aplikasi transfer setoran awal BPIH ke rekening Menteri Agama, SPPH,”jelasnya.
” Fotocopy buku tabungan yang masih aktif atas nama jemaah haji yang bersangkutan dan memperlihatkan aslinya, Fotocopy KTP dan memperlihatkan aslinya,”pungkasnya.