Sapto: Perlu Inovasi Meningkatkan Kualitas Pendidikan Islam

DepokNews–Kaum Muslimin perlu meneladani perilaku Nabi Muhammad Saw dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur, beribadah, belajar, bekerja, berekreasi, bepergian hingga istirahat dan tidur lagi. Semua sudah dicontohkan Nabi: adab yang harus dilakukan. Hal itu terungkap dalam peringatan Maulud Nabi Muhammad Saw di lingkungan Masjid Nurul Fikri, Depok.

Mewakili Pimpinan Yayasan Nurul Fikri, Sapto Waluyo, menyambut gembira acara yang dihadiri 300 warga dari sekitar Kelurahan Tugu, Cimanggis. Acara dimeriahkan grup marawis Ahbab as-Subban yang beranggotakan anak-anak muda millennial. “Kita bersyukur karena peringatan Maulid Nabi dihadiri banyak pemuda dan anak-anak, selain orangtua. Mereka yang akan meneruskan perjuangan kita untuk menebar Islam sebagai rahmat bagi semesta alam,” ujar Sapto yang juga dikenal sebagai Dosen STT Nurul Fikri.

Untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak dan remaja yang sedang mencari identitas diri, maka dibutuhkan proses pembinaan berkualitas. Karena itu, Yayasan Nurul Fikri didirikan pada era 1980-an untuk berkontribusi dalam perbaikan sumberdaya manusia Indonesia. “Para pendiri NF berpikir dan bekerja keras melakukan inovasi dalam pendidikan, antara lain melahirkan konsep Sekolah Islam Terpadu. Konsep itu sudah cukup teruji meningkatkan potensi siswa dan membentuk kepribadian baik. Sudah ribuan lembaga yang menerapkannya di seluruh Tanah Air,” papar Sapto.

Lurah Tugu, Abdul Muthalib, M.Pd mengakui peran dan kontribusi NF dalam membina siswa sejak TK, SD, SMP dan SMA, dan sekarang sudah membuka Sekolah Tinggi Teknologi (STT). “Disamping mendidik siswa, NF juga membangun masyarakat dan lingkungan, sehingga kondisi warga cukup terangkat kesejahteraannya,” ungkap Abdul Muthalib.

Sementara Camat Cimanggis, Drs. Eman Hidayat, MM ikut memberi sambutan menegaskan, masih banyak permasalahan yang dihadapi di Cimanggis khususnya dan kota Depok pada umumnya. Penduduk Cimanggis berjumlah sekitar 303.000 orang, 67.000 di antaranya terdiri usia anak-anak. Dari semua anak itu, ada sekitar 2.900 anak yang belum memiliki akte kelahiran. “Padahal, akte kelahiran dan Kartu Identitas Anak merupakan syarat administratif agar anak mendapat hak pendidikan, kesehatan dan layanan publik lain,” jelas Eman Hidayat. Untuk itu, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Dukcapil memberikan layanan pembuatan akte kelahiran secara gratis.

Perbaikan kualitas pendidikan memang membutuhkan administrasi dan manajemen sekolah yang baik, selain kualitas guru/dosen dan kurikulum serta sarana penunjang memadai. Tak kalah penting, untuk menanamkan semangat persaudaraan, seperti diuraikan Ustadz H. Mohammad Said sebagai pemberi tausyiah. Ustadz Said mengutip dua hadits Nabi Saw tentang perumpamaan ukhuwah Muslim seperti satu tubuh dan wujud persaudaraan dengan menyebarkan salam perdamaian. “Cukup dua itu saja dari sekian banyak petunjuk al-Qur’an dan as-Sunnah yang kita praktekkan, maka kehidupan kita akan lebih tenteram dan sejahtera. Di tengah bencana daerah dan tragedi kaum Muslimin di negara lain, kita menumbuhkan solidaritas sebagai identitas Muslim,”Ustad Said menegaskan.

Dalam peristiwa tsunami di Selat Sunda, terbetik berita tentang siswa NF Anyer yang sedang belajar tahfidz al-Qur’an sebagai persiapan untuk memperoleh ijazah di Turki. “Alhamdulillah, siswa dan guru tahfidz NF Anyer diselamatkan Allah swt dari musibah, karena menjaga kedekatan dengan al-Qur’an,” tutur Sapto. Bencana tsunami yang melanda pantai Banten dan Lampung Selatan itu menimbulkan korban sedikitnya 400 meninggal dan ribuan terluka. []