Remaja Gandaria Membuat Layang Layang Hantu

DepokNews–Remaja di Gang Gandaria I Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung membuat layang layang berbentuk kuntilanak dan hantu.

Maulana salah satu penggagas ide awal layang-layang hantu ini mengatakan ide tersebut ia dapatkan ketika bangun dari tidurnya.

“Awalnya bangun tidur, mainin handphone liat sosmed ada yang buat layangan berbentuk hantu. Kami coba buat sendiri awalnya layangan kuntilanak warna putih,”katanya.

Dia mengatakan layangannya pertamanya pun mendapat respon baik dari teman-temannya, yang mendukung agar Maulana menbuat layangan unik yang lainnya.

“Baru dari situ yang lain pada dukung ayo buat lagi bentuk yang lainnya,” jelasnya.

Sahrul rekan Maulana, menambahkan sudah ada lebih dari lima layangan unik yang dihasilkan oleh ia dan rekan-rekannya.

Untuk pengerjaan satu layang-layang unik, Sahrul berujar membutuhkan waktu kurang lebih dua jam tergantung tingkat kerumitannya.

“Kurang lebih dua jam, tapi itu sudah jadi bambunya. Jadi malemnya ngeraut bambu, nah siangnya baru buat. Tergantung tingkat kerumitannya juga,” katanya.

Pemilihan bambu untuk kerangka layangannya pun menjadi hal yang penting.

Bila bambu yang digunakan masih muda, Sahrul berujar ia harus mengeringkan bambunya tersebut dengan cara dijemur lebih dahulu.

“Bambunya harus yang tua, kalau muda biasanya kami jemur dulu sampai kering,” tuturnya.

Hal yang penting lainnya dalam pembuatan layangan unik ini adalah tingkat ketebalan batang dan panjang bambu.

“Ngukur panjangnya harus seimbang agar stabil di udara, dan bukan cuma diraut pakai pisau, tapi di amplas juga bambunya,”katanya.

Sahrul menjelaskan, layangan hasil karya ia dan teman-temannya ini telah beberapa kali ditawar oleh peminat.

Tak hanya ditawar, mereka pun kerap diorder layangan dengan berbagai macam bentuk sesuai permintaan.

Namun, permintaan peminat ini belum bisa mereka penuhi, lantaran takut pembelinya kecewa bila hasilnya tak sesuai ekspektasi.

Belum berani, banyak yang minta buatin ini itu, tapi kami gak mau takut ngecewain yang pesan.

Terakhir ditawar Rp 100 ribu sama orang di sosmed yang layangan pocong.

Dia dan teman-temannya memproduksi layangan “hantu” ini lantaran ingin berbeda dengan layangan berukuran besar yang lainnya.