PSBB di Depok, Hamzah Minta Pemkot Cari Kebijakan Untuk Rakyat Kecil

DepokNews- Sekjen DPC Partai Gerindra Kota Depok, H. Hamzah lebih memilih memikirkan masyarakat yang kelaparan di tengah wabah Korona ini, dibanding membicarakan soal Pilkada Depok yang rencananya akan dihelat di Desember mendatang.

“Terpecah pikiran saya, memikirkan masyarakat yang kelaparan karena wabah Korona,” kata Hamzah, Minggu (17/5/2020).

Menurutnya, wabah Korona ini masyarakat didera dua kebutuhan dasar, pertama kesehatan, kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah sandang. Sehingga, saat pemberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), banyak masyarakat yang mengandalkan penghasilan harian menderita kesulitan luar biasa.

“Seperti sopir angkot dan pengemudi ojek online yang penghasilannya turun drastis, sampai pemulung pun kesulitan mencari botol bekas air mineral kemasan, bagaimana mereka dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, tabungan pun saya rasa mereka tidak punya, kalaupun ada pasri sudah habis menutupi kebutuhan beberapa bulan ke belakang,” tutur Hamzah.

Ketua Komisi A DPRD Kota Depok ini pun sampai miris mendengar kabar, ada satu keluarga yang hanya memakan nasi dengan garam. Bahkan, sampai ada yang hanya meminum air untuk menghilangkan rasa lapar.

“Ini sangat menyedihkan, mereka tidak terpapar Korona, tapi bisa tewas kelaparan jika tidak segera mendapatkan bantuan yang kontinu selama pandemi, atau tidak ada program dari pemerintah yang menyentuh mereka,” tegas Hamzah.

Ia pun bersyukur, kader Gerindra, partai lain, yayasan, organisasi dan sejumlah pengusaha atau orang yang memiliki rejeki lebih mengulurkan tangan, dengan melakukan bakti sosial dengan memberikan paket sembako serta melakukan aktivitas lain untuk menanggulangi penularan Covid-19.

“Juga ada dari BUMN, BUMD dan instansi pemerintahan yang memberikan bantuan,” papar Hamzah.

Namun, ia menegaskan, bantuan tersebut pun tidak cukup dan maksimal, karena tidak menyeluruh dan kontinu. Sehingga, perlu ada program yang efektif serta pro rakyat di tengah pandemi Covid-19.

“Memang situasi yang sulit, kita harus menerapkan kebijakan PSBB, tapi kita juga butuh makan, bagaimana merumuskan kebijakan agar rakyat kecil tidak menjadi korban,” tandas Hamzah.(mia)