Prostitusi Online di Apartemen Margonda Digerebek

DepokNews–Aparat Kepolisian Polresta Depok berhasil mengungkap praktek prostitusi online di apartemen Jalan Margonda Kelurahan Pondokcina, Kecamatan Beji.

Kasatreskrim Polresta Depok Kompol Bintoro kepada wartawan pada Rabu (15/8) mengatakan sekitar enam orang yang diamankan polisi dari Apartemen Margonda Residence 2 Depok. Mereka adalah SG (20), AD (19), FO (19), DP (22), MF (20) dan MR (18).

“Berdasarkan informasi dari masyarakat tentang adanya bisnis prostitusi online yang terjadi Apartemen Margonda Residence, pada Selasa (14/8) pukul 18.00 WIB, anggota kita melakukan pengungkapan di Apartemen Margonda Residence 2 dan berhasil mengamankan beberapa orang wanita dan laki-laki,” katanya.

Rata-rata usia mereka masih produktif antara 18-22 tahun.

Tarifnya pun bervariasi antara Rp 500.000-800.000 sekali berhubungan.

Saat beroperasi para PSK itu selalu membawa alat kontrasepsi. Tarifnya berbeda-beda anatra Rp 500-800 ribu sekali berhubungan.

Saat digerebek, SG yang sedang bersama dengan seorang laki-laki yang diduga sebagai pelanggannya.

Dari tangan SG ditemukan satubuah alat kontrapsepsi ,satu buah pelicin, uang sebesar Rp. 800.000 dan kunci apartment.

Sedangkan FO  diamankan ketika sedang menunggu pelanggan untuk melakukan hubungan seksual dengan tarif Rp. Rp 800.000. diamankan pula satubuah alat kontrasepsi .

“Kami juga amankan AD  bersama laki-laki yang hendak melakukan hubungan seksual. Diamankan juga enam buah alat kontrasepsi, uang sebesar Rp. 500.000 dan kunci apartment,” paparnya.

Selain itu diamankan pula DP dengan seorang laki-laki yang diduga pelanggan dan akan melakukan hubungan dengan tarif Rp. 500.000.Diamankan juga dua buah alat kontrapsepsi bekas pakai, uang sebesar Rp. 500.000 dan satu buah kunci apartment.

“Sedangkan MF diketahui sedang bersama MR menunggu tamu suruhan AD. MR yang memegang uang hasil dari pelanggan AD ditemukan barang bukti uang sebesar Rp. 750.000,” ungkapnya.

Saat ini keenam orang itu masih diperiksa di Polresta Depok. Identitas keenam orang itu pun masih dilengkapi.

Polisi sudah memasang garis polisi di kamar yang diduga dipakai tempat transaksi.

“Kami memeriksa pemilik kamar apartement juga.  Kami amankan kunci kamar apartment,” pungkasnya.