Pro Wong Cilik, Warga Depok Dukung Kebijakan PKS Hapus Pajak Motor dan SIM Seumur Hidup

DepokNews–Aktivis Pemberdayaan Perempuan Kota Depok, Nur Azizah Tamhid menyatakan sangat mendukung kebijakan spektakuler partai keadilan sejahtera (PKS) yang akan menghapuskan pajak motor dan SIM berlaku seumur hidup.

“Jika nantinya PKS menang, karena dukungan masyarakat atas pilihan Kebijakan yang pro rakyat ini,” jelasnya, Selasa (18/12/2018).

Kata Nur Azizah yang juga Caleg DPR RI Dapil Kota Depok-Bekasi ini, hampir di setiap pelosok konsep kebijakan PKS ini menjadi buah bibir masyarakat kelas bawah karena memang kebijakan tersebut menyasar ekonomi rendah.

Nur Azizah Tamhid berharap masyarakat bisa benar-benar jeli melihat dan memilih Caleg berdasarkan progran kerjanya yang berpihak pada wong cilik.

“Masyarakat kini sudah semakin cerdas akibat edukasi dan kesadaran politik yang terus dibangun, apalagi ibu-ibu senang banget hapus pajak motor,” ungkapnya.

Rata-rata masyarakat setuju dan memang ini dinilai bisa meringankan beban masyarakat jika Pajak Kendaraan sepeda motor dihapus.

PKS Akan Hapus Pajak Motor

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjanjikan jika menang pada pemilu 2019, akan memperjuangkan Rancangan Undang Undang (RUU) Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan SIM Seumur Hidup. Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Pemilu (TPP) PKS Almuzzammil Yusuf.

“Untuk mengurangi beban rakyat yang semakin berat, dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik dan harga pangan yang melambung, PKS memperjuangkan Rancangan Undang Undang (RUU) Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan SIM Seumur Hidup,” jelas Muzzammil di Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Menurut Anggota DPR RI ini terdapat 105 juta sepeda motor di Indonesia. Sebagian besar di antaranya adalah milik orang-orang kecil yang akan terdampak kebijakan ini.

“Sebagian besar sepeda motor dimiliki oleh saudara-saudara kita yang lemah ekonominya, mereka adalah orang-orang yang paling akan diuntungkan dari kebijakan ini. Mereka adalah orang-orang yang sedang beranjak dari kelas bawah menuju kelas menengah. Jadi penghapusan pajak sepeda motor ini akan mengurangi beban pemilik 105 juta sepeda motor ini,” terangnya

Selain itu, menurut Muzzammil, penghapusan pajak ini juga mengurangi kerepotan, kerumitan dan waktu produktif yang hilang karena harus mengurus surat-surat yang seharusnya dapat digunakan untuk bekerja.

“Jadi waktu masyarakat bisa digunakan sebesar-besarnya untuk hal yang lebih produktif,” ujarnya

Dalam pandangan Muzzammil, sepeda motor juga alat produksi masyarakat baik pedesaan dan perkotaan. Di pedesaan sepeda motor digunakan sebagai sarana produksi untuk mengangkut hasil-hasil pertanian. Sementara di perkotaan sepeda motor juga digunakan sebagai sarana produksi, untuk pergi ke tempat kerja, untuk mengangkut barang dagangan dan termasuk ojek online yang berjumlah jutaan pengemudi.

“Kehadiran ojek online itu membuat kita harus mendefinisikan ulang makna dari transportasi publik yang selama ini selalu berupa mega proyek yang disediakan oleh pemerintah dengan investasi yang besar-besaran, seperti sistem kereta bawah tanah, sistem angkutan bus, jaringan kereta ringan,” paparnya.

SIM Sekali Seumur Hidup

Sedangkan alasan pemberlakuan SIM seumur hidup, menurut Muzzammil, perbaruan SIM setiap 5 tahun sekali merepotkan. Bukti yang sudah berhasil menurutnya adalah KTP yang dahulu harus 5 tahun sekali diperbarui sekarang seumur hidup dan berefek positif pada penghematan waktu produktif masyarakat.

“Tujuan utamanya agar biaya yang dibayar masyarakat ringan. Cukup sekali saja membayar biaya pembuatan SIM. Selain itu, di beberapa negara, telah diberlakukan SIM seumur hidup, dengan diiringi syarat pembuatan SIM yang ketat,” paparnya. (*)