Polisi Sebut Penusukan Ustad Tidak Berhubungan Dengan Surat Ancaman 10 Ulama 

DepokNews–Penusukan Ustad Abdul Racman oleh seorang perempuan tidak waras di Masjid Darul Mutaqien di Sawangan Kota Depok pada Minggu (11/3) tidak ada kaitannya dengan ancaman surat ke 10 ulama yang ditemukan di Depok, sebelumnya.

Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto kepada wartawan pada Selasa (13/3)  memastikan insiden itu sama sekali tak berhubungan dengan surat ancaman terhadap 10 ulama, yang dikirimkan orang tak bertanggung jawab ke salah satu ulama di Perumahan GDC, Cluster Gardenia, Depok, Sabtu (3/3) sebelumnya.

Saat ini, tim penyidik masih bekerja, dan semua ulama yang diancam melakukan aktivitas sehari-hari termasuk ibadah, hidup tanpa ketakutan

“Sementara perempuan pelaku penyerangan ustaz di Sawangan masih oberservasi di RS Polri, Kramat Jati. Tim RS Polri masih memerlukan waktu yang cukup untuk observasi. Sementara penyidik masih melakukan langkah pendalaman untuk alat bukti,” jelasnya.

Semua ini, kata Didik, untuk membuat peristiwa ini terang dan jelas. Dia menegaskan, perempuan pelaku penusukan adalah warga setempat yang tinggal.

Ia juga merupakan jemaah masjid Darul Muttaqin, dan pelaku sudah mengenal korban.

Sedangkan motif pelaku, lanjutnya, masih dilakukan penyelidikan.

Apa yang menyebabkan pelaku melakukan penyerangan belum dipastikan. Saat ini pelaku belum bisa dimintai keterangan, karena memang kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan.

Ia memastikan, penyidik melakukan langkah penyelidikan sesuai aturan, meski pelaku diduga gila.