Pola Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia Masih Terdapat Ketimpangan

DepokNews- Menurut Kepala Pusat Penganekaragaman Pangan dan Konsumi Pangan, Tri Agustin Satriani pola konsumsi pangan penduduk Indonesia masih terdapat ketimpangan.

“Masih tingginya konsumsi padi-padian terutama beras. Juga masih rendahnya konsumsi pangan hewan, umbi-umbian serta sayur dan buah,” papar Tri dalam seminar Nasional, di Hotel Bumi Wiyata, Kamis (13/4).

Tidak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Semakin nyata dampak perubahan iklim global, konversi lahan pertanian, kompetisi dengab biofuel, yang dapat mempengaruhi kapasitas produksi pangan dosmetik dan global.

Pola konsumsi masyarakat yang belum beragam, bergizi seimbang dan aman sehingga berpengaruh pada aspek kesehatan.

“Total permintaan kebutuhan beras terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk,” jelasnya.

Tri menerangkan, pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal seperti umbi, jagung dan sagu masih rendah. Kualitas konsumsi pangan masyarakat yang ditunjukkan dengan skor pola pangan harapan (PPH), masih belum mencapai kondisi ideal.

“Ada istilah belum makan kalau belum makan nasi, ini adalah ungkapan masyarakat Indonesia yang telah terdistorsi pola makan, dan mindsetnya,” tutupnya.(mia)