Perjalanan Karir Sekda Depok, dari Timor-timor Hingga RSCM

DepokNews- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono mengaku tidak menyangka jika dalam karier hidupnya, dirinya akan menduduki jabatan penting di Pemerintahan Kota Depok. Ia mengungkapkan selama ini dia hanya mengikuti takdir hidup saja, meski awalnya Hardiono bercita-cita menjadi seorang dokter.

“Kalau dalam perjalanan hidup,  seorang medis yang saya cita-citakan. Tapi yang namanya perjalanan takdir, kita nggak bisa menolak karena nggak ada yang tahu ke depan nya seperti apa,” jelasnya usai pelatikan Sekda, Selasa (22/11).

Dirinya menjelaskan sebagai PNS ia harus selalu siap mengikuti segala aturan. Baginya, yang menilai dirinya adalah orang lain, termasuk juga kriteria Sekda ini, sudah ada pansel yang menilai.

“Intinya bukan saya punya kelebihan, tapi ayo kita kerja bersama-sama. Jika bekerja berbarengan, maka akan diketahui kelemahan kita. Tapi kalau kerja sendiri, kekeliruan yang diperbuat lebih besar ketimbang bekerja bersama,” papar lulusan Kedokteran Gigi tersebut.

Dia mengaku akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat usai dirinya mendapat amanah menjadi Sekda. Meski ia tak menampik ada yang meragukan kemampuannya.

“Latar belakang pendidikan saya S1 dokter gigi. Kemudian S2 pendidikan spesialiasi. Saya juga dibekali oleh Pemkot Depok dengan diklat – diklat kepemimpinan yang distandarisasi oleh lembaga negara. Dengan bekal itu saya yakin dapat memberikan pelayanan terbaik untuk warga,” urainya.

Ia bercerita tentang awal karier dirinya memegang jabatan di bagian struktural. Ketika itu usai lulus sekolah, Hardiono melamar ke RSCM sebagai dokter.

“Anehnya lagi di dalam perjalanan hidup saya ketika saya lulus kuliah kemudian ditaruh di Timor Timur. Selama dua tahun disana. Kembali ke Jakarta  saya sekolah lagi. Lulus, saya lamar jadi dokter ke RSCM tapi nggak ada formasinya, adanya Kepala Diklat Seksi Medis, ya saya lamar dan Alhamdulillah masuk,” tutup Hardiono.(mia)