Perceraian di Depok tinggi, Ini dia Tanggapan Walikota Depok

DepokNews — Walikota Depok, Mohammad Idris, mengungkapkan bahwa tingkat perceraian di Kota Depok cukup tinggi. Hal tersebut terbukti berdasarkan data dari Pengadilan Agama  kini telah tercatat hampir 20 berkas setiap harinya. Sementara itu, dari 20 berkas itu hanya satu persen saja yang bisa dimediasi damai.
“Artinya dari 20 kasus tersebut hanya dua berkas yang bisa didamaikan, dan sisanya  berakhir dengan perceraian,” ungkap Idris saat menghadiri Tarling (Tarawih Keliling) di wilayah Tapos, Selasa (30/5/2017).
Selain itu, tingginya kasus perceraian ini didominasi oleh kaum perempuan. Dari beberapa berkas itu juga yang mengajukan cerai berasal dari kaum perempuan dengan beragam masalah yang tidak dapat lagi didamaikan.
Beragam persoalan rumah tangga yang membuat pasangan bercerai, seperti masalah ekonomi dan kekerasan rumah tangga. “Namun hal itu tidak dapat disalahkan karena seharusnya jika dua pasang telah terikat janji ada baiknya dijaga dan dilaksanakan dengan baik,” paparnya.
Di samping itu, kasus perceraian juga bisa berasal dari usia yang masih terbilang muda untuk menjalin ikatan pernikahan. “Maka dari itu, sebelum menikah juga harus memikirkan ke depannya dan harus bersungguh-sungguh untuk menjalani ikatan tali suami istri. Apalagi kalau usia masih muda harus banyak hal yang dipikirkan,” tandasnya. (Meida)