Pengendara Bisa Lintasi Tol Antasari Depok Hingga Brigif

DepokNews–Jalan tol yang menghubungkan antara Jalan Antasari, Jakarta Selatan- Depok mulai di operasikan mulai Minggu (7/7) dengan melaksanakan perlombaan lari 10 KM.

Pimpinan Proyek Tol Desari badan usaha PT Citra Wasspphutowa (CW), Dionnisius Widiyanto, Run Desari 10 K ini diikuti sekitar 3.000 pelari, terdiri dari beberapa kelas kategori mulai dari pemula dan master.

“Selain lari, kita juga mempunyai acara pesta rakyat berupa bazar dari semua produk maupun kesenian berasal dari Betawi,” ujarnya, Minggu (8/7).

Terkait kelanjutan pembangunan tol seksi 2, saat ini masih dalam proses dari Cinere hingga Sawangan.

Diharapkan dalam pembangunan Tol Desari ini dapat berguna untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi selama ini.

Jalan Tol Depok-Antasari Seksi 1A  hingga Brigif, Cinere, ini membentang sejauh 5,8 kilometer.

Djoko Sapto, Direktur Utama PT Citra Waspphutowa, pengelola Tol Desari, mengatakan, seluruh proses konstruksi Seksi 1A sudah rampung.

Ini bisa mendukung aktivitas dan mobilitas warga sekitar, sehingga bisa memberikan dampak pada peningkatan ekonomi.

Targetnya, dalam satu hari sebanyak 30.000 mobil bisa melalui Tol Desari Seksi 1A.

Sedang besaran tarifnya masih menunggu perhitungan sekaligus persetujuan dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Mengacu rencana bisnis tahun 2011, Citra Waspphutowa mematok tarif Tol Desari sekitar Rp 1.100 per km. Dengan menghitung inflasi, perkiraan tarif di 2018 berkisar Rp 1.300–Rp 1.400 per km.

Pembangunan Tol Desari Seksi 1, dari Antasari hingga Sawangan, sejauh 12,1 km bakal melahap biaya Rp 2,9 triliun. Sementara investasi Seksi 2, Sawangan sampai Bojonggede sepanjang 9,5 km mencapai Rp 4,7 triliun.

Djoko menargetkan, seluruh pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Desari hingga Bojonggede bakal kelar pada 2019 nanti.

Sehingga, tahun 2020 seluruh konstruksi selesai.

Tol Desari kelak terhubung dengan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), Ciawi–Sukabumi, dan Cinere–Serpong.

Jaringan ini bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di Tol Jagorawi,” ungkap Djoko.