Pengamat: Warga Tunggu Langkah Revolusioner Anis-Sandi Untuk Jakarta

DepokNews- Dilantiknya Gubernur Jakarta baru Anies Baswedan-Sandiaga Uno oleh Jokowi di Istana negara, Senin (16/10). Setumpuk harapan pun sudah dibebankan di pundak mereka untuk merubah Jakarta. Apalagi kemenangan Anies-Sandi cukup menyedot emosi dan energi warga Jakarta.
Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno menilai, tak berlebihan jika warga Jakarta berharap ada langkah revolusioner yang dilakukan Anies-Sandi untuk membenahi Jakarta melampuai capaian Gubernur sebelumnya.
“Pada tahap itulah, Anies-Sandi harus mampu menjadi ‘pembeda’ dengan kinerja yang layak dibanggakan tentunya,” katanya, Selasa (17/10).
Publik bertanya, apa yang seharusnya dilakukan Anies-Saandi sebagai program prioritas. Adi meilihat ada beberapa hal. Pertama, tentu tak semua program Anies-Sandi bisa direalisasikan dalam waktu 100 hari. Apalagi ditengah pembahasan APBD 2017 yang sudah ditutup, tentu tak banyak yg bs dilakukan Anies-sandi selama 100 hari pertama.
“Tentunya harus ada progran prioritas yang mesti ditargetkan beres. misalnya soal polemik reklamasi, realisasi program ok oce, dan penciptaan lapangan kerja baru, dan program nol persen DP Rumah,” ungkapnya.
Jika dalam 100 hari Anies-Sandi bisa jalankan progran ini dengan baik, tentu luar biasa. Kedua, baru memasuki tahun 2018 Anies-Sandi bisa leluasa merealisasikan semua program sesuai visi misinya yamg tentunya diaesuaikn dengan RAPD 2018 yang bakal dibahas Januari mendatang dimana Anies-Sandi ikut terlibat dalam pembahasan. Program kerja anies-sandi tak bakal dapat direalisasikan tanpa sokongan anggaran dana memadai.
“Ke depan, yang jadi prioritas jangka panjang adalah kemacetan dan banjir serta pemerataan ekonomi tak hanya terdiatribusi di sudirman dan tamrin. Termasuk juga penataan kota yang mulai semrawut kembali,” paparnya.
Ketiga, secara politik, hambatan Anies-Sandi bisa datang dari DPRD karena tak didukung suara mayoritas. Ini bisa jadi hanbatan serius bagi mereka terutama soal kebijakan anggaan DKI ke depan.
“Ketegangan dengan DPRD bisa terulang seperti jaman Ahok,” pungkasnya.(mia)