Pemkot Depok Perhatikan Nasib Guru Honorer

DepokNews–Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memperhatikan terhadap kesejahteraan guru honorer di Kota Depok.

Hal itu dikatakan Pradi Supriatna saat menghadiri kegiatan halal bi halal Persatuan Guru Republik Indonesia Kecamatan Beji pada Kamis (2/7) di sport center di Kelurahan Tanah Baru.

Dia menambahkan,  sebelum tahun 2018 insentif yang diterima guru honorer beragam. Mulai dari Rp 400 ribu hingga satu Rp 1 juta.

Namun, di tahun ini, pihaknya telah menetapkan, minimal lulusan sarjana dengan masa kerja kurang dari empat tahun mendapatkan uang sebesar Rp 1,25 juta.

Sementara untuk guru masa kerja lebih dari 12 tahun sekitar Rp 2,75 juta.

Pradi menambahkan, peningkatan insentif tersebut dipengaruhi oleh meningkatkannya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok yang setiap tahunnya dinilai meningkat.

“Kami berharap, agar masyarakat Depok bisa memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pembayaran pajak, karena berimbas kepada peningkatan PAD”katanya.

Dia menambahkan kalau PAD Kota Depok meningkat, secara tidak langsung akan banyak alokasi-alokasi dana yang bisa dimaksimalkan termasuk untuk para guru honorer di Kota Depok.

Di lokasi sama, Ketua PGRI Kota Depok, Syamsudin Azhari menambahkan guru honorer yang mengajar di sekolah negeri di Kota Depok belum dinilai belum sejahterah.

”Kami tetap mengapresiasi Pemkot Depok yang tetap perhatian kepada kami. Tapi kami juga harus memikirkan nasib guru-guru honorer yang ada di sekolah negeri,” ucapnya.

Para guru honorer yang mengajar di sekolah negeri hingga hari ini belum bisa mengurus sertifikasi. Padahal, sertifikasi bisa meningkatkan tunjangan guru honorer

Kalau yang sudah mendapatkan sertifikasi itu para guru honorer yang ngajar di sekolah swasta. Tapi kalau mereka yang sekolah negeri itu tidak bisa mengurus.

Syamsudin menambahkan, pihaknya akan memperjuangakan agar guru honorer yang mengajar di sekolah negeri bisa mengurur sertifikasi.