Pemkot Depok Dinilai Lambat Tangani Covid-19, Ini Tanggapan Sekda

DepokNews– Langkah Pemerintah Kota Depok menangani Covid-19 dinilai lambat oleh DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, menanggapi hal tersebut Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Depok Dokter Hardiono membenarkan bahwa Pemkot Depok lambat menangani Covid-19

Menurut Hardiono kalau ini tidak diperkuat maka penyebaran Covid 19 akan terus saja berlangsung. Prinsipnya putuskan rantai penyebaran.

“Kita harus efektif dan efisien tepat sasaran. Hal ini perlu kerja gotong royong. Mulai dari tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti puskesmas dan klinik pratama milik pemerintah dan swasta, sampai masyarakat berjenjang dari RT dan RW dilibatkan. Fokuskan pada hasil tracing nya,” ujar Hardiono saat dikonfrimasi. (11/4/2020).

Hardiono juga mengatakan bahwa memang pada saat ini semua stakeholder harus terlibat dalam perang ini. Namun, dengan catatan tidak panik dan harus terukur langkah yang harus dilakukan.

“Mesti cepat dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Terus ikuti anjuran dari pemerintah seperti tetap di rumah, jaga jarak, memakai masker saat keluar rumah, rajin cuci tangan dan bersihkan diri saat baru tiba dari luar rumah dan bertemu orang lain, yang penting juga adalah olah raga dan istirahan yang cukup di damping asupan gizi yang seimbang, dan yang tidak kalah penting adalah kita panjatkan doa kepada Tuhan agar wabah ini berlalu,” tegasnya.

Lanjutnya, proses monitoring terus menerus. Sebagai upaya kuratifnya ketersediaan tempat tidur, perlu kerja sama dengan Rumah Sakit lain seperti Brimob yang sudah mempersiapkan sampai 150 bed, serta sudah mengajukan anggarannya kepada Pemkot Depok sampai 2 bulan kedepan.

” Kemudian perlu kerja sama dengan ARSI atau Asosiasi Rumah Sakit Swasta Seluruh Indonesia cabang Depok perlu ditingkatkan peranannya terhadap penanggulangan covid 19 ini,”katanya.

Selain itu upaya promotif memang sangat perlu dilakukan pada semua media, tentang Covid 19 sehingga masyarakat paham dan tidak panik. Mulai dari yang konvensional seperti spanduk sampai menggunakan digital atau medsos, tidak lupa memberikan pemberitaan atau press release secara berkala ke publik.

“Untuk preventifnya memberikan masker dan APD lainnya kepada masyarakat dan tenaga medis atau paramedis,” jelasnya.