Nama Global Initiative Program Hadir untuk Pengembangan Kapasitas Lembaga Sosial dan Pendidikan di Indonesia

DepokNews–Dasril Guntara, CEO NICE Indonesia menyatakan acara NAMA Global Initiative Program yang terselenggara berkat kolaborasi NAMA Foundation, NICE Indonesia dan Wafaa Foundation bertujuan mendorong dan meningkatkan kapasitas sekolah dan NGO karena penerima
manfaat dari program ini adalah sekolah dan juga NGO yang telah diseleksi di Indonesia dan NAMA Foundation di Malaysia.

“Di sini kita intinya memberikan training, coaching dan mentoring ke sekolah dan NGO untuk pengembangan pengelolaan lembaga atau institusinya, misalnya peningkatan kapasitas guru dan pengelola sekolah melalui program ROOTs dan Edulead.
Untuk sektor NGO misalnya ada Program PRIME yaitu training pengembangan kapasitas Project Manajemen Development dimana pihak NGO diharapkan bisa mengelola proyek Community Development lebih baik dengan mengacu pada standard internasional,” ujarnya kepada awak media di sela-sela acara Sosialisasi Program NAMA Global Initiative, Jumat (16/8/2019) di Margo City Hotel, Jalan Margonda raya, Depok.

Selain itu, kata Dasril ada juga program “Count Me In” untuk manajemen kerelawanan dan Program Community Leaders untuk pengembangan skill Bisnis Sosial/ Social enterpreneurship. “Harapannya semoga rangkaian program ini bisa bermanfaat dalam pengembangan lembaga para mitra penerima manfaat program,” jelas Dasril.

Adapun peserta kegiatan ini adalah
25 sekolah se-Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi juga 12 yayasan dari 3 Provinsi di Indonesia.

Dasril berharap kegiatan tersebut diikuti dengan baik oleh penerima manfaat.

“Harapannya dengan kita memberikan peningkatan kapasitas lembaga baik sekolah maupun NGO, mereka nantinya juga bisa memberikan dampak positif yg lebih signifikan untuk masyarakat. Ini bisa menciptakan multiplayer effect untuk masyarakat Indonesia yang lebih baik.” tukasnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, perwakilan Wafaa Indonesia Gemilang, Rantala Sikayo menyatakan NAMA Foundation adalah inisiator semua program.
Lembaga Charity Internasional yang didirikan oleh salah satu grup di Arab Saudi sementara kantor pusat dan manajemennya berlokasi di Malaysia.

NAMA Foundation berpusat pada dua pengembangan kapasitas lembaga sosial dan pendidikan.

“Dinamakan NAMA Global Initiative karena tidak hanya di indonesia, 5 tahun ke depan, kegiatan ini akan dilaksanakan juga juga di Kirgystan, Tanzania, Indonesia, Lebanon, bahkan Palestina (additional). Jadi dalam waktu 5 tahun ini NAMA Foundation akan mendanai kegiatan ini,” ungkapnya.

Rantala juga menjelaskan bahwa CEO NAMA Foundation, Dr. Saleh Bazaed menyatakan kolaborasi ini akan menjadi “bola salju”

“Karena kami ingat dulu di Wafaa Indonesia saat memulai berkolaborasi dengan NAMA Foundation dulu hanya diikuti segelintir NGO dan assosiate tapi sekarang sudah bisa melipatgandakan semua sekitar dua sampai tiga kali lipat. Mudah-mudahan ke depan kerja-kerja kita jadi semacam social movement untuk Indonesia khususnya untuk dunia sosial dan pendidikan,” harapnya.

Rantala juga menjabarkan bahwa Wafaa ini lembaga berjejaring internasional karena
punya jaringan di beberapa negara yang jadi concern NAMA Foundation di antaranya Lebanon, Turki, Austria dan Palestina.

“Kami berjejaring untuk meningkatkan program-program kapasitas,” pungkasnya. (dns)