Musrenbang Kecamatan Tapos Angkat 10 Isu Strategis

DepokNews — Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna kembali membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. Kali ini bertempat di Aula Kantor Kecamatan Tapos, Kamis (1/2/2018). Musrenbang kecamatan merupakan forum antar pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah pada tingkat kecamatan dalam rangka melakukan penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan usulan rencana kegiatan pembangunan kelurahan yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah di wilayah kecamatan.

Camat Tapos, Muchsin Mawardi dalam sambutannya mengatakan bahwa sebelum Musrenbang tingkat kecamatan pada hari ini, telah berlangsung Musrenbang tingkat kelurahan, yakni pada tanggal 22-26 Januari lalu. “Dari hasil musrenbang tingkat kelurahan dihimpunlah 10 isu strategis yakni pembangunan RSUD di wilayah timur; pembangunan infrastruktur (turab, drainase, jalan dan jembatan); pembangunan lingkungan sehat (RTLH, septictank komunal, pengelolaan sampah); pembangunan sarana pelayanan publik (kantor kelurahan); peningkatan sapras posyandu; peningkatan SDM (peletihan keterampilan); pembangunan taman terpadu kelurahan dan taman RW layak anak; optimalisasi ekonomi kreatif dan UMKM berbasis potensi lokal (pembangunan kios UMKM); peningkatan ketahanan pangan (KPRL dan optimalisasi lahan pertanian) serta peningkatan kapasitas DKM,” terang Camat Tapos.

“Menindaklanjuti perencanaan yang lebih partisipatif dan aspiratif untuk tahun 2019 telah mengalokasikan pagu indikatif kelurahan sebesar 2 milyar rupiah yang meliputi usulan bidang infrastuktur, bidang pemerintahan, sosial dan bidang ekonomi. Dan apa yang menjadi isu strategis Kecamatan Tapos seperti yang tadi telah di sampaikan Camat Tapos, telah terkandung didalamnya” kata Pradi.

Fokus infratruktur, Pradi menyampaikan seperti pembangunan RTLH, taman RW, jamban dan septictank komunal/bersama, pembuatan sumur resapan, pembangunan/pemeliharaan infrastruktur jaling dan drainase, dan PJU. Fokus bidang ekonomi yakni pelatihan sektor usaha kecil, pelaku usaha pemula, calon wirausaha serta penyandang disabilitas. Sementara, bidang kesejahteraan masyarakat difokuskan pada pelayanan Posyandu, sarana olahraga masyarakat, implementasi Kota Sehat, Kota Layak Anak dan Kota Ramah Lansia pada tingkat kelurahan dan kecamatan.