Musim Penghujan, Waspada Penyakit DBD

DepokNews — Musim penghujan telah tiba. Di saat seperti ini penyakit deman berdarah dengue (DBD) biasanya mulai banyak dikeluhkan. Pada musim hujan ini serangan demam berdarah akan semakin sering terjadi, sehingga dibutuhkan langkah untuk pencegahan. Meningkatnya curah hujan, banjir dan kelembaban menjadikan nyamuk dengan mudah berkembang dengan cepat karena telur mereka cepat menetas pada suhu panasDokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM, Dr.dr. Leonard Nainggolan, SpPD mengatakan, musim hujan membuat masyarakat harus lebih waspada terhadap kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, penyakit yang disebabkan Aedes Aegypti ini bisa memproduksi nyamuk berukuran kecil, yang membutuhkan lebih banyak darah dan meningkatkan jumlah individu yang terinfeksi.

Selain itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi wabah penyakit ini, seperti urbanisasi yang tidak terencanakan dan perubahan lingkungan seperti perubahan iklim yang signifikan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap transmisi penyakit ini.

Siklus penyakit yang ditularkan nyamuk rumit karena terus berubah interaksi antara patogen, serangga, dan manusia. Perubahan iklim membuat interaksi ini kurang dapat diprediksi sehingga memperbesar risiko penyakit.

”Penggunaan alat berbahan yang tidak dapat terurai seperti plastik dan produknya, cangkir kertas, ban-ban, hingga increased air travel bisa menyebabkan kita terkena demam berdarah,” tukasnya.

Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk memang bukan hal yang asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan, disetiap keluarga minimal satu anggota keluarga terkena penyakit dari nyamuk ini.

Sebenarnya ada tiga penyakit utama yang ditularkan melalui nyamuk, yaitu malaria, demam berdarah, dan filariasis. Menurut DR. dr. Leonard, jenis nyamuk penyebab ketiga penyakit tadi adalah Aedes (terutama Aedes aegypti) yang juga menyebabkan yellow fever, zika, dan chikungunya, nyamuk Anopeles (penyebab malaria) dan nyamuk Culex (nyamuk rumah/kebon) yang dapat menularkan kaki gajah (filariasis) dan enchepalitis.

Oleh karena itu, dirinya memberikan beberapa tips untuk mencegah penyakit yang ditulrkan melalui nyamuk-nyamuk tersebut.

kita bisa melakukan langkah pencegahan yang dimulai dari rumah kita sendiri. Berikut tipsnya

  • Lakukan metode 3M (menguras, menutup dan mengubur) setiap seminggu sekali di rumah kita dan sekitarnya. Upaya ini bisa memberantas tempat perindukan nyamuk.
  • Gunakan losyen atau krim anti-nyamuk, terutama saat anak bermain di luar rumah.
  • Pakaikan anak baju warna cerah, karena warna gelap seperti hitam, cokelat dan biru tua akan menarik perhatian nyamuk.
  • Hindari bermain di luar rumah pada jam 10.00 – 14.00 karena nyamuk senang “beredar” pada rentang waktu itu.
  • Saat main di taman, jauhkan anak dari semak-semak karena biasanya tempat bersarang nyamuk.
  • Pasang kelambu di tempat tidur anak, tidak hanya pada malam hari tapi juga saat anak tidur siang. Bila perlu, pasang kawat nyamuk di jendela kamar.