Minta Kejelasan RTH di Depok, Penggiat Lingkungan Datangi Kantor Walikota

DepokNews- RTH Movement atau komunitas penggiat lingkungan di Depok, mendatangi Kantor Balaikota Depok, Rabu (21/2). Maksud kedatangan mereka adalah untuk meminta konfirmasi terkait masih minimnya ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Koordinator RTH Movement Alfred Sitorus mengatakan ketersediaan lahan RTH dalam suatu kota telah ditetapkan minimal 30 persen yang
terdiri atas 10 persen RTH sumbangan dari masyarakat, badan usaha atau institusi dan 20 persen yang harus
disediakan oleh Pemerintah Kota.
Sayangnya ketentuan RTH minimal tersebut tidak dipenuhi oleh Kota Depok yang hanya memiliki 16,33 persen yakni 3.271 Hektare dari yang seharusnya 20.029 Hektare.
Pihaknya menyayangkan karena dalam waktu 10 tahun ini Pemerintah Kota Depok juga mengizinkan pembabatan hutan bambu di bantaran Sungai Ciliwung yang semakin mempersempit RTH dan menurunkan daya dukung Kota.
Selain itu pengadaan RTH di GDC seluas 4 hektare sebagai fungsi alun-alun kota, kami menilai kurang adil terhadap masyarakat.
“Kami juga menilai karena mengabaikan kebutuhan RTH masyarakat dari wilayah lain di Kota Depok yang terdiri atas
Wilayah Barat (Bojongsari, Sawangan dsk), Wilayah Timur (Tapos, Cilodong, dsk), Wilayah Selatan (Cipayung),” terangnya.
Dirinya berharap kepada pemerintah kota agar pengadaan RTH melibatkan masyarakat, secara transparan. Kemudian mengembangkan RTH di wilayah barat, timur dan selatan Kota Depok sekaligus sebagai ruang
public di mana masyarakat berinteraksi secara sosial, berolahraga, dan berkesenian.
Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Depok, Herman Hidayat menuturkan jika sejak tahun 2012 hingga 2017 sudah terjadi penambahan RTH di Kota Depok.
“Bertambah menjadi 184 hektare  atau setara 0,93 persen. Atau sekarang menjadi 10,99 persen dari sebelumnya yang 10 persen. Ini patut kita syukuri,” ungkapnya.
Ia mengapresiasi kedatangan para komunitas penggiat lingkungan. Menurutnya mereka juga bisa mengawal program kerja Pemkot Depok khususnya yang berkaitan dengan lingkungan.
“Kami apresiasi, dengan kedatangan mereka kita bisa saling sharing, dan komunikasi ke depan semakin baik,” pungkasnya.(mia)