Metode Morphologi Gradient Bantu Identifikasi Gigi Berlubang Hingga ke Akar

DepokNews- Masalah gigi berlubang atau karies pada gigi banyak dialami sebagian orang. Ada tiga tipe karies gigi, yakni Oklusal, Proksimal, Email dan Akar dengan tingkat keparahannya dimulai dari email, dentin dan pulpa. Tipe karies yang sulit diidentifikasi adalah karies proksimal.

Hal tersebut dibahas Jufriadif Na’am yang baru saja lulus gelar doktor, dengan presikat sangat memuaskan. Dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, dengan judul disertasi Penhembangan Metode Morphologi Gradient dalam Mengidentifikasi Karies Proksimal pada Panoramic Dental X Ray, Rabu (25/1/2017).

Jufriadif menjelaskan, bahwa karies proksimal yaitu karies yang terdapat pada sisi samping gigi dalam satu lengkungan gigi. Karies tipe ini tidak dapat dideteksi secara visual atau manual dengan hanya menggunakan alat eksplorer (diagnostik) gigi, tetapi harus dilakukan pemeriksaan melalui citra radiografi (ronsen) untuk mengidentifikasinya.

“Teknik radiografi ini disebut dengan Dental X-Ray. Teknik ini terdiri atas tiga jenis, yaitu Bitewing, Periapikal dan Panoramik. Berdasarkan penelitian sampai saat ini, pemeriksaan menggunakan citra panoramik (Panoramic Dental X-Ray) masih yang terendah padahal citra Panoramik menghasilkan citra yang meliputi seluruh gigi sehingga dapat mengidentifikasi setiap gigi yang menderita karies proksimal,” jelasnya.

Untuk itulah penelitian ini dilakukan yaitu mengembangkan Metode Morphology Gradient yang disebut dengan multiple Morphology Gradient (mMG) untuk memperjelas dan mempertajam informasi yang terkandung pada citra Panoramic Dental X-Ray, sehingga memudahkan dokter gigi dalam mengidentifikasi karies proksimal. mMG ini adalah metoda baru dalam Medicine Image Processing yang didalamnya terdapat 3 buah algorithma baru, yaitu Normal mMG, Penghalusan mMG serta Penghalusan dan Penajaman mMG. Metoda dan Algoritma ini telah dipublikasikan dalam 2 tulisan yang telah dimuat pada Jurnal Internasional terindek Scopus dan 1 paper lagi sedang dalam tahap review. Berdasarkan hasil penelitian ini.

“mMG dapat meningkatkan ketelitian dalam mengidentifikasi karies proksimal sebesar 32%,” ungkapnya.

Jufriadif menambahkan, saat ini, gangguan kesehatan pada gigi cenderung tidak dihiraukan, karena dianggap tidak membahayakan jiwa manusia. Sebenarnya anggapan seperti ini adalah salah, karena apabila bakteri yang menyerang gigi sudah meradang ke gusi, bakteri akan mengeluarkan endotoksin (Lipopolisakarida).

“Endotoksin ini akan melewati sirkulasi darah sehingga dapat mengakibatkan penyakit jantung dan stroke,” tambahnya.

Berdasarkan data dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, persentase penderita penyakit gigi sekitar 80% dari seluruh penduduk Indonesia dan 53,2% bermasalah pada karies gigi.(mia)