Menjadi Khatib Idul FItri, Nur Mahmudi: Kaum Muslimin Harus Bisa Memanfaatkan Umurnya Dengan Baik!

DepokNews– – Walikota Depok Periode 2006-2016, Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Isma’il, M.Sc. memberikan khutbah Idul Fitri 1442 Hijriah pada Kamis (13/5) di hadapan warga Komplek Griya Kenari Mas, Cileungsi, Bogor. Dalam Khutbah yang berlangsung singkat, Nur Mahmudi berpesan khususnya di Masa Pandemi Covid-19 ini agar seluruh kaum muslimin lebih kompak serta dapat memanfaatkan sisa umurnya dengan sebaik-baiknya.

“Kita harus betul-betul meningkatkan kualitas kebenaran dan kekhusyuan kita tentang Assholah, setelah solat bukan kemudian kita malah leha-leha. Jadi kalau sudah selesai satu pekerjaan jangan kemudian nganggur. Kaum muslimin harus bisa memanfaatkan umurnya dengan baik. Sebagaimana Allah berfirman ‘Jangan sekali-kali engkau meninggal dunia kecuali dalam keadaan muslim’”, jelas Nur Mahmudi.

Dalam Khutbahnya, Nur Mahmudi menjelaskan bahwa aneka kegiatan ibadah dan aneka kegiatan dakwah dilakukan umat muslim selama Ramadhan merupakan bagian dari ikhtirom atau upaya untuk mengambil kesempatan mulia yang telah ditawarkan Allah SWT berupa bulan Ramadhan yang memiliki berbagai macam keistimewaan.

“Kita isi dengan berbagai kegiatan beribadah langsung kepada Allah SWT maupun ibadah sosial. Pada kondisi yang sama kita patut mengevaluasi bahwa sejak awal tahun 2020, diizinkan oleh Allah baik melalui tangan yang sengaja membuat yaitu tangan-tangan manusia yang ingin membuat sesuatu yang tidak benar atau ini memang ciptaan Allah SWT berupa Covid-19 ini. Kita sebagai kaum muslimin tidak boleh melepaskan diri di dalam akidah yang lurus dan benar”, terang Nur Mahmudi.

Selain itu, Nur Mahmudi juga menuturkan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia dari data yang ada di September 2020, bila dibandingkan dengan September 2019, telah mengalami pertambahan masyarakat miskin dari 24 juta lebih menjadi 27 juta lebih.

“2 juta 760 ribu orang yang terdampak makin miskin di masa Pandemi ini. Jadi yang miskin yang dulunya hanya 9,22% sekarang menjadi lebih dari 10%. Efek lain yang jelas dirasakan juga keterbatasan dalam melakukan aktivitas. Kalau bapak dan ibu merasa sulit dalam beraktivitas, gak perlu sedih lagi, Ramadhan telah mendidik kita, Al-Islam mendidik kita. Jadi kita diperintahkan oleh Allah SWT agar senantiasa bertaqwa dalam kondisi apa pun, dengan taqwa yang benar. Kita harus sadar betul bahwa Allah bersama kita”, paparnya.

Dengan berbagai perubahan yang ada, semua memerlukan pemikiran-pemikiran kita sebagai umat Islam, dan itu menjadi bagian yang meningkatkan ketaqwaan kita. Sehingga nanti kita akan terhitung menjadi orang yang menang, menjadi orang yang mulia, mejadi orang yang bisa menyelesaikan masalah.

Sementara itu, Ustadz. H. Ikhwan Abidin Basri, M.A., M.Sc., Imam Shalat Ied sekaligus Penasehat DKM Masjid Al-Ittihad, mengaku sangat bergembira sekali karena Nur Mahmudi berkenan mengisi khutbah Iedul Fitri di Masjid Al-Ittihad, di Komplek Griya Kenari Mas.

“Alhamdulillah saya sangat bergembira atas kehadiran pak Nur beserta Istri, telah dapat mendatangkan Ustadz Nur Mahmudi Ismail. Terimakasih atas khutbahnya yang cukup bagus dan dapat memberikan pencerahan dan memberikan semangat bagi kita umat muslim untuk bangkit di era pandemi ini, memberikan pencerahan kepada jamaah sekalian. Mudah-mudahan melalui ceramah tadi dapat tercerahkan sehingga dapat bangkit kembali di Masa Pandemi Covid-19 ini”, ungkap Ikhwan.

Menaggapi hal tersebut Nur Mahmudi menjelaskan bahwa Al-Islam mengajarkan bahwa kehidupan dunia kita itu tidak sia-sia. Kehidupan dunia itu justru akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Sejauh mana dan sebanyak apa ilmu yang didapat dan dimanfaatkan. Serta sejauh mana seorang muslim mengumpulkan harta dengan cara apa, dan bagaimana memanfaatkannya.

“Oleh karena itu kita patut menghadapi peristiwa Pandemi Covid-19 ini dengan penuh proporsional. Kebenaran secara akidiah, kebenaran secara syariah dan kebenaran secara akhlak, jangan sampai dengan peristiwa covid-19 seperti ini membuat akhlak kita menjadi buruk. Lantas kita berselisih diantara kita akibat perbedaan cara pandang fiqih didalam menghadapi problema pandemi ini. Kita Umat muslim harus tetap bersatu, sabar, terus berikhtiar mengambil peluang dakwah dan bertawakkal kepada Allih SWT”, pungkas Nur Mahmudi.