Meneladani Tradisi Menulis Ulama Nusantara

DepokNews–Depok, 19 Oktober 2021, Komunitas Good Writer menggelar Webinar Kepenulisan “Meneladani Tradisi Menulis Ulama Nusantara”. Acara yang digelar secara daring ini menjadi momentum dan motivasi yang kuat bagi para peserta dalam meneladani para ulama. Sebuah keteladanan tentang  bagaimana kiprah dan besarnya kekuatan menulis para ulama nusantara hingga menjadai rujukan dan menjadi pewarisan jejak kebaikan.

Di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada umat Islam di bidang keilmuan adalah lahirnya karya-karya ulama yang selalu mewarnai perjalanan kehidupan dan menjadi pintu transmisi keilmuan dari berbagai generasi. Ulama-ulama salaf -dalam semua fan keilmuan- telah mewakafkan sebagian besar hidup mereka untuk menjadi penyambung sanad kelimuan yang terus mengalami perkembangan.

Karya-karya mereka akan selalu menjadi rujukan penting generasi selanjutnya untuk mampu beradaptasi dengan setiap perubahan situasi baik secara lahir maupun batin, sekaligus menjadi motivasi bagi generasi berikutnya untuk melanjutkan perjuangan mereka.

Belajar dari para ulama salaf, narasumber Webinar Kepenulisan Hari Santri, Dr. KH. Afidudin Dimyathi, Lc, MA, yang lebih akrab dengan panggilan Gus Awis ini, mencoba menyusun beberapa kitab sebagai sarana khidmah untuk ummat. Pengasuh pondok Pesantren Datul Ulum Jombang ini menegaskan bahwa kitab-kitab yang disusun sama sekali tidak ditujukan untuk menggantikan peranan kitab-kitab muktabar yang sudah dikenal. Gus Awis hanya ingin membantu pembaca untuk mengenal khazanah ulama salaf dengan cara penyajian yang lebih familiar dan memudahkan, terutama bagi para santri terhadap materi-materi yang diangkat sebagai tema kajian.

Penulis kitab fenomenal 3 jilid As Syaamil fi Balaghah al Qur’an ini memaparkan proses penulisan kitab-kitabnya yang sebagian besar ditujukan sebagai bahan ajar bahasa Arab dan seputar ilmu tafsir Al Quran. Gus Awis menjelaskan mulai dari lahirnya ide yang bisa datang dari mana saja, proses penulisan, hambatan menulis, hingga motivasi yang membantunya untuk terus konsisten menulis dan menjadi produktif berkarya. Tercatat telah ada 10 judul kitab berbahasa Arab yang telah diterbitkan baik di Indonesia maupun beberapa penerbit di Timur Tengah, dan saat ini sedang menyelesaikan 3 kitab barunya yang dikerjakannya selama pandemi.

Webinar Kepenulisan dalam rangka Hari Santri ini diikuti sekitar 80 peserta yang sebagian besar dari kalangan pesantren. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Gus awis. Baik seputar kepenulisan kitab, pengalaman menulis, tips menulis, hingga pertanyaan siapa penulis favorit Gus Awis. Katib Syuriah PBNU ini mengaku penulis inspiratifnya adalah Prof. Dr. KH. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. seorang cendekiawan muslim, ahli tafsir dan penulis produktif Indonesia.

Apresiasi positif datang dari peserta atas penyelenggaraan acara webinar ini. Para peserta mengaku sangat termotivasi dan menyampaikan beragam usulan tema untuk webinar kepenulisan selanjutnya. Webinar kepenulisan ini akan menjadi program berkala dari Komunitas Good Writer, sebagai bagian dari upaya pengembangan diri di dunia kepenulisan. (Penulis: Soraya/HAR)