“Membangun Kepedulian terhadap Sampah”

DepokNews– Tangerang Selatan , Pengelolaan sampah bukan hanya persoalan teknologi, tetapi terutama adalah soal budaya. Demikian isu yang mencuat dalam seminarnasional “Mencari Solusi Permasalahan Sampah” dalam rangka memperingati hari Sampah Nasional 2018 di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan (21/4).Sebagai pembicara kunci, Dr. Mulyanto, M.Eng., Direktur The Center for Strategic Development Studies (CSDS).

“Berbagai teknologi pengelolaan sampah baik untuk sampah padat, cair maupun gas sudah kita kuasai. Jangankan teknologi pengelolaan sampah, teknologi dirgantara saja sudah terbukti kita mampu. Yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sampah mulai dari hulu,” ujar Mulyanto. “Yakni, kesadaran memilah sampah, tidak membuang sampah di sembarang tempat, serta kemauan untuk melakukan 3R (reduce, reuse dan recycle).”

Seminar nasional kerjasama antara Universitas Pamulang dan CSDS itu menjadi ajang puncak pemberian hadiah bagi pemenang lomba Peduli Sampah untuk kategori esai, foto dan video singkat. Juara untuk kategori esai adalah Harianto P. Siregar, Faqih Musyaffa dan Abun Bunyamin. Sementara untuk kategori foto adalah @streetabng, @karimahasnaa dan @ramzzf. Sedangkan untuk kategori video singkat adalah @muhammadhade, @lingga_buana7 dan @vialisnahe. Hadiah dari CSDS berupa uang dan sertifikat.

Dalam kesempatan pembagian hadiah lomba, anggota DPRD Kota Tangsel dari Fraksi PKS, Andi Cut Muthia menyambut baik gagasan yang muncul dalam seminar, khususnya urgensi membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat. Menurut Muthia, edukasi yang terus-menerus harus dilaksanakan pemerintah daerah. “Pemda tidak boleh bosan mensosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah kepada masyarakat. Kami sebagai anggota DPRD akan selalu mendukung langkah tersebut,” sambut Andi.

Secara kongkret DPRD Kota Tangsel mendukung usulan Pemda terkait kerjasama pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dengan pemerintah daerah Jawa Barat melalui penyediaan 80-90 truk pengangkut sampah dari Kota Tangsel ke perbatasan Depok. Anggaran yang disediakan sudah termasuk biayabensin, tol, serta proses penimbunannya. Menurut Andi, itu adalah program yang baik, zero waste management untuk membangkitkan energi dari gasifikasi sampah.

Seminar dihadiri Pimpinan Yayasan dan Universitas Pamulang dengan peserta lebih dari 1500 orang mahasiswa dan praktisi sampah di lingkungan Tangerang Raya. Seminar itu merupakan kegiatan reguler di kampus. “Kami membiasakan mahasiswa berinteraksi dengan para pakar eksternal, agar mereka terbuka dengan dunia luar dan bersikap kritis.  Pendidikan tinggi membutuhkan atmosfer seperti itu. Universitas Pamulang beruntung karena bertetangga dengan PUSPIPTEK yang berada di bawah pengelolaan Kemenristek-Dikti, sehingga pakar-pakar yang mumpuni dari sana, ilmunya dapat mengalir ke sini,” ujar Rektor Unpam, Dr. Dayat Hidayat. Pembicara lain dalam seminar adalah Yeppy Suherman, Sekretaris Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Tangsel.