Margonda Berbayar, Ini Tanggapan Warga Depok

DepokNews- Wacana Jalan Margonda akan berbayar atau REP, membuat warga Depok ramai-ramai merespon. Kebanyakan tidak setuju, karena jalan tersebut merupakan akses utama bila akan ke Jakarta.
Banyaknya tempat kuliner dan hiburan juga menjadi alasan beberapa warga yang tidak setuju. Jantung Kota Depok terletak di Margonda, dengan adanya wacana akan berbayar tentu membuat resah warga.
Salah satunya adalah Yogi Nora, manajer di salah satu tempat makan di Jalan Kartini ini mengatakan bila jalan Margonda berbayar, tentu akan berdampak ke semua sektor. Bisa jadi warga malah memanfaatkan jalan tersebut hanya untuk bekerja, tidak berlibur ke tempat makan atau pusat lerbelanjaan.
“Ya mendingan bayar buat kerja daripada buat hiburan, pasti akan seperti itu jika penerapannya dilaksanakan,” ungkapnya.
Sementara itu, warga Kecamatan Cinere,  Firman Sadikin mengaku sudah bosan dengan peraturan lalu lintas di Depok. Setelah SSA di Arif Rahman Hakim, membuatnya jarang melalui jalan-jalan tersebut.
“Beruntung tinggal di Cinere, jalannya biasa tidak ada aturan-aturan yang merugikan waktu atau uang. Ke Jakarta juga dekat, paling kalau mau ke mall ya harus ke Margonda karena semua ada disitu,” tutur pegawai swasta di bilangan TB Simatupang tersebut.
Senada, driver car online, Diko mengaku tidak akan setuju jika harus berbayar. Kalau pun akhirnya berbayar, bagaimana dengan profesinya yang membawa kendaraan roda empat ini jika membawa penumpang.
“Kalau angkot pasti gratis, kalau kami yang supir mobil online gratis apa tidak,” tandas warga Perumahan Grogol Asri, Kecamatan Limo ini.(mia)