KPU Segera Gelar Gerakan Mencoklit di Depok

DepokNews- Pada 20 Januari akan dilaksanakan perdana pencocokan dan penelitian (coklit), oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok. Dengan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) akan mendatangkan tokoh-tokoh atau public figure yang ada di Kota Depok.

Ketua KPU Kota Depok, Titik Nurhayati mengatakan pihaknya sudah meminta referensi nama tokoh publik, tokoh nasional, selebriti, pelawak, tokoh olahraga, seniman, pegiat seni,tokoh yang mendapat penghargaan nasional-internasional dan lainnya yang berdomisili di Depok. Referensi meminta bantuan kepada awak media dan tokoh melalui grup WhatsApp.

“Nantinya akan kami jadikan bahan untuk Gerakan Mencoklit secara serentak pada 20 Januari 2018, KPU RI, KPU provinsi, dan KPU Kab/Kota, serta PPK dan PPS akan turun lapangan mencoklit bersama PPDP. Pelaksanasn coklit sendiri berlangsung dari 20 Januari hingga 18 Februari 2018,” jelas Titik.

Titik melanjutkan, dari referensi yang masuk beberapa nama yang diajukan yakni, Raisa (Cinere), Iwan Fals (Lewinanggung, Tapos), Ferry Kurnia Rizkiyansyah, anggota KPU RI 2012-2017, Walikota Depok, Mohammad Idris (Jatimulya, Cilodong), Ayu Ting Ting (Sukmajaya), Gusti Randa (Sawangan), Koko Thole (Sukmajaya), Heri Syaefudin (Sawangan), Lendo Novo (Sawangan), JJ. Rizal (Beji), Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna (Beji), H Nuroji (Beji) dan lainnya.

Sedangkan sistem kerja Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dalam melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih dengan cara “door to door” atau mendatangi rumah penduduk.

“PPDP akan mendatangi rumah-rumah tokoh tersebut, seperti ke penduduk untuk melakukan pengecekan dan pencocokan. Apakah memang benar nama-nama penduduk tersebut masih layak atau masih terdaftar sebagai pemilih atau tidak. Karena bisa jadi warga tersebut sudah berpindah domisili atau meninggal,” jabarnya.

Pencoklitan ini, PPDP-nya berdasarkan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sementara, di Depok sendiri untuk Pilgub Jabar 2018 terdapat 3.302 TPS dimana ada penambahan sebanyak 67 TPS dari sebelumnya.

“Intinya kami siap untuk melakukan pencoklitan. Namun, validitas data pemilih tergantung pada seberapa baik PPDP melakukan coklit. Sehingga kami berharap PPDP memang benar-benar melakukan kunjungan dari rumah ke rumah dan memastikan apakah orang-orang yang masuk dalam daftar pemilih tersebut benar-benar terdaftar,” tutupnya.(mia)