Ketua Fraksi PKS DPRD Depok: Pemahaman Kampung Siaga Covid19 Harus Utuh

Depoknews—Ketua Fraksi PKS Kota Depok, Sri Utami mengapresiasi langkah Pemkot Depok mencegah Corona dengan membentuk kampung siaga Corona di seluruh RW yang ada di Kota Depok. Namun konsep kampung Covid sebagaimana tercantum dlm SE walikota no 443/166-Huk/DPKP, tersebut harus benar2 dipahami secara utuh di lapangan agar dapat implementasinya dapat maksimal.

” Saya apresiasi terhadap startegi Pemda Depok didalam mengatasi wabah covid19 melalui pembentukan kampung covid19. Sejauh ini sudah sangat banyak dan data terakhir kalau nggak salah sekitar 700an yang terbentuk dari 917 RW di Kota Depok,”ujarnya melalui pesan tertulis. Jumat (10/4/2020).

Menurutnya langkah Pemkot Depok membentuk kampung siaga Covid-19 ini adalah konsep karantina wilayah berbasis RW. Dengan adanya kampung siaga ini warga bisa langsung mendeteksi lebih awal.

” Ini langkah yang tepat dan sangat bagus karena memprmudah Pemda memitigasi awal sejak dari RW mana2 yang ada penyebaran covid19 sehingga bisa langsung dideteksi,”ungkapnya.

Selain itu kampung siaga Covid-19 berbasis RW ini memiliki tugas2 antara lain mulai pencegahan melalui sosialisasi pelaksanaan PHBS, sanitasi tempat2 rawan penularan, membentuk sistem kemananan warga yg keluar/ masuk RW tsb, membentuk lumbung pangan dan sistem komunikasi/informasi di kalangan Warga.

” Saya berharap beberapa tugas tersebut ini betul sampai kepada masyarakat terutama pengurus RW, agar masyarakat yang selama Ini memahami kampung siaga ini masih konvensional bisa lebih utuh memahaminya. Dan perlu diketahui Kasus Covid-19 beda dengan DBD kalau DBD semprot selesai, kalau covid-19 berbeda bisa menimbulkan negera2 besar didunia lockdown. DKI mulai tadi malam berlakukan PSBB. Jadi kami ingin Gugus Covid Pemda, camat, lurah bersama perangkat keamanan bisa bersinergi mengarahkan dan memonitor pelaksanaan tersebut agar benar2 efektif di lapangan” katanya

Ditambahkan Sri Pemda Depok sudah cukup baik melakukan upaya pencegahan di tengah keterbatasan yang dimiliki.

“saya pikir dengan keterbatasan Pemda yang dimana Rumah Sakit rujukan hanya dua, jumlah penduduk yg besar dan padat, penanganan ini harus kita lakukan secara gotong royong dan bahu membahu semua komponen termasuk masyakat luas harus mengambil peran. Yaitu dengan tetap di rumah, menjaga jarak, hindari kerumunan, rajin cuci tangan dengan sabun, dan menjaga kesehatan. Dengan kekompakan semua pihak tersebut semoga
kita bisa menghadapi bencana ini dengan baik,”tuturnya.