Kerja Dengan Ikhlas, Makna Hari Pahlawan Bagi Anggota DPRD Depok Imam Musanto

DepokNews- Bagi Anggota Komisi A DPRD Depok Imam Musanto, Hari Pahlawan saat ini dimaknai dengan mengerjakan suatu pekerjaan dengan ikhlas.

Pahlawan adalah orang yang mencari pahala dari apa yang di kerjakan, konteksnya adalah orang yang ikhlas mengorbankan apa saja baik harta, pikiran, tenaga bahkan jiwa dan raganya untuk mencapai tujuan Mulia.

Menurut Politisi PKS ini, hari pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 november ini, terinspirasi dengan momentum sejarah perjuangan rakyat Indonesia di Surabaya, yang mencatat dalam goresan tinta emas. Dalam pertempuran tersebut seorang Jendral Inggris meninggal dalam pertemuran tersebut.

Arek-arek suroboyo dengan heroiknya setelah mendengar maklumat dari pemuda Bung Tomo melalui corong RRI mengobarkan semangat dengan kalimat Takbir, setelah mendapat fatwa dari Hadrotul Syeih KH Hasyim Azhari bahwa perjuangan ini merupakan fisabilillah dan apa bila wafat tergolong mati syahid.

“Maka tanpa pikir panjang lagi semangat mempertahankan kemerdekaan dan tidak rela tanah air kita dijajah dan di duduki oleh bangsa Asing, yang akan bercokol lama di bumi pertiwi ini,” jelasnya, Selasa (10/11).

Semangat ini, lanjut Imam, yang seharusnya juga di wariskan kepada generasi milenial.

“Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan, kutipan hadist Rosululloh SAW,” ujarnya.

Hasan Al Banna dan juga Bung karno dengan redaksi yang hampir sama mengatakan ‘Berikan Aku 10Pemuda Maka Akan Aku Guncang Dunia’.

“Memperingati hari pahlawan berarti kita mengenang jasa para pahlawan kita,” ucap Imam.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa para pahlawan nya.

Seorang yang bijak tidak mengatakan Apa yang sudah negara berikan kepada saya tapi apa yang sudah saya perbuat bagi bangsa dan negara ini.

Ruh para pahlawan akan senang dan tersenyum bila kita semua bisa meneruskan apa yang mereka cita citakan. Negara berdaulat adil dan makmur .

Namun mereka akan bersedih dan menangis tatkala kita memiliki negara sudah tidak berdaulat lagi, bercerai berai, di atur dan di bawah tekanan negara lain. Menjadi tamu dirumah sendiri menjadi penonton di lapangan sendiri.

“Kita bukan siapa siapa di negara kita yang telah di beli dengan darah dan genangan air mata para pahlawan kita,” jelasnya.

Imam melanjutkan, hari pahlawan layaknya di jadikan refleksi untuk terus berbuat yang terbaik bagi negara ini.

“Semoga generasi kita menjadi pahlawan pahlawan peradapan dan menjadi raja di negri yang kita cintai, dan para pahlawan kita mendapatkan syurga yang Alloh janjikan kepada kita,” tandasnya.(Mia)