Kenali Tahapan Pendidikan Anak Menurut Umurnya

DepokNews — Membangun Generasi Muda Melalui Edukasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba’, menjadi tema dalam pembinaan bagi PKBM dan Tutor Paket A, B, C, dan Paudni.

Pembinaan tersebut berlangsung di Lantai 3 Graha Insan Cita, Jl. Prof Pane, Kamis (20/04/17) pagi. Kepala Bidang Pendidik dan tenaga kependidikan kota Depok, Lisa Nova melaporkan pembinaan ini diikuti oleh 170 peserta. Pembinaan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas penyelenggaraannya sehingga lebih profesioanal baik dalam pengelolaan maupun pelayanan. Kegiatan ini akan berlangsung dua hari yaitu, 20-21 April 2017. Pembinaan ini terselenggara atas kerjasama antara Dinas Pendidikan Kota Depok dan BNN Kota Depok.

Dalam sambutannya, Walikota Depok Mohammad Idris mengingatkan bahwa yang dilayani adalah anak-anak dalam usia emas. Dimana kedewasaan dan kemampuan tergantung dari cara kita mendidik dan membina mereka saat ini. Karena itu, harus ada metode yang dapat membuat generasi penurus kita menjadi unggul. Unggul yang dimaksud adalah 3K yaitu kreatif, korporatif, dan kontributif. Kretivitas harus terus diasah, korporatif berarti cerdas secara social, sehingga bisa memberikan kontribusi, sumbangsih bagi orang lain, lingkungan, dan bangsa.

Alumni Gontor ini melanjutkan, kita juga harus mengenal tahapan pendidikan anak berjenjang menurut umurnya. Pendidikan berjenjang sesuai dengan per 7 tahun usianya, yaitu adalah 0-7 tahun, 7-14 tahun, dan 14-21 tahun. Di 7 tahun pertama, ajaklah mereka bermain yang menyenangkan. Karena anak belajar dari permainan yang dilakukan. Dan banyak permainan yang bisa merangsang pertumbuhan motorik kasar dan motorik halus anak. Pada fase kedua (14-21 tahun), anak akan memasuki masa pubertas. Karena itu anak harus mengenal aturan dan belajar disiplin atau proses penanaman dalam diri anak-anak.

“Jadilah sahabat bagi anak untuk di tahap terakhir (14-21 tahun). Karena di usia ini, anak bergulat dengan pencarian jati diri. Ia mengalami banyak peristiwa emosional dan sensitif dengan tubuhnya sendiri. Ajak anak untuk sering berbagi cerita, curhat, dan ajak pula teman-temannya untuk akrab dengan kita. Dengan begitu kita bisa mengontrol anak tanpa harus mengekang. Dan jiwa jati diri anak akan terbentuk dengan baik karena adanya kepercayaan dari orang tua,” jelas Idris.

“Semoga pembinaan ini bisa membuat para guru menjadi unggul, baik dalam ilmu, metode, dan juga kesejahteraan. Sehingga bisa mencetak generasi penerus yang unggul, yang kelak menjadi pemimpin bangsa dan negara,” harap Pemimpin Depok Bersahabat. Pembukaan pembinaan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohamad Thamrin beserta jajarannya dan Kepala BNN Kota Depok, AKBP Hesti Cahyasari.