JSIT Siap Menerapkan Kurikulum Kebencanaan

DepokNews–Rapat koordinasi kepala sekolah yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Kota Depok, Rabu (30/03), salah satunya diisi oleh sosialisasi program BAZNAS Tanggap Bencana Kota Depok.

Setiawan Eko Nugroho, Waka 3 BAZNAS Depok, mengawali paparan, “BAZNAS sebagai badan resmi pemerintah untuk pengelolaan zakat memiliki program tanggap bencana karena orang yang terkena bencana secara drastis kehilangan penghidupannya.”

Sekolah sebagai salah satu pelayanan umum di mana terdapat banyak siswa dan guru wajib memberikan rasa aman kepada setiap warga sekolahnya sebagaimana amanat UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mengenai jaminan keamanan dan keselematan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan.

Ketua JSIT Kota Depok, Udin Sastranegara, S.Pd.I mengatakan, “Pendidikan tanggap bencana sangat penting bagi peserta didik karena bencana bisa terjadi kapan pun dan di mana pun sehingga dapat membawa dampak positif bagi kesiapan warga sekolah dan mampu membuat program preventif tanggap bencana.”

“Menurut riset, faktor yang dapat menyelamatkan jiwa saat bencana adalah diri sendiri 35% dan keluarga 31%, sedangkan tim SAR hanya 1,7%. Maka itu, setiap diri dan anggota keluarga harus mengerti dan siap tatkala bencana datang.” terang Taufik Ibrahim, Wakil Komandan BTB Kota Depok

Lanjutnya, “Coba bayangkan jika terjadi kebakaran atau gempa di sekolah Bapak/Ibu, bagaimana mobilisasi sekian banyak siswa yang ada di sekolah? Kuncinya ada di kenali ancamannya, kurangi risikonya.”

Tindak lanjut dari sosialisasi ini, “JSIT akan mendorong sekolah anggota JSIT untuk memiliki program edukasi tanggap bencana di sekolahnya masing-masing.” Ungkap Udin yang juga Kasek SDIT Al-Hikmah, Tapos.