JSIT Depok, Terbang ke Madura Bantu Keluarga Almarhum Budi

DepokNews — Tergerak dari rasa kemanusiaan, senasib, dan sepenangguangan sebagai sesama insan pendidikan, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Kota Depok merasa terpanggil untuk ikut membantu keluarga almarhum Ahmad Budi Cahyono, guru honorer SMAN 1 Sampang yang menjadi korban kekerasan oleh muridnya sendiri hingga akhirnya meninggal dunia.

Kepergian Ahmad Budi Cahyono untuk selamanya saat menjalankan tugasnya sebagai guru tentunya menjadi duka bagi dunia pendidikan di Indonesia. Guru yang seharusnya digugu dan ditiru justru mendapat perlakukan keras dari siswanya sendiri. Fatalnya, sang guru harus menghembuskan nafas terakhirnya akibat perlakuan siswa.

JSIT Kota Depok sebagai wadah Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Kota Depok tergerak melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk membantu keluarga korban. Dana dikumpulkan dari SIT di Kota Depok.

“Dari hasil penggalangan yang telah kami lakukan dari 10 SDIT dan 3 SMPIT di Kota Depok terkumpul dana senilai Rp33.711.450. Amanah tersebut langsung disampaikan pengurus JSIT Kota Depok kepada keluarga almarhum Ahmad Budi di Sampang Madura pada 1 Maret 2018,” ungkap Ketua JSIT Kota Depok periode 2013-2018 Mahmudin bersama Ketua JSIT Kota Depok yang baru (periode 2018-2021) Udin Sastranegara.

Mahmudin menjelaskan, tujuan dari penggalangan dana ini adalah bentuk solidaritas sesama profesi guru dan ikut prihatin atas yang terjadi menimpa kepada seorang guru. Pihaknya juga berharap agar pemerintah memberikan perlindungan kepada profesi guru, sehingga tidak ada lagi Budi-Budi yang lain yang harus menjadi korban kekerasan.

“Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh guru untuk menanamkan akhlak yang baik kepada siswa. Guru adalah orangtua saat di sekolah. Sudah sepatutnya siswa menghormati dan menghargai para guru, karena apa yang disampaikan oleh guru pastinya memberikan manfaat bagi siswa bagi kehidupan dan masa depan,” ujarnya.

Ditegaskannya, teguran yang diberikan guru kepada siswa merupakan bentuk perhatian dan karena rasa sayang. Sama sepertinya apa yang dilakukan orangtua kepada anak saat berada di rumah.

“Memberikan teguran kepada siswa adalah bagian dari tugas guru sebagai pendidik. Jika guru hanya sebagai agen transformasi atau penyampai ilmu pengetahuan, tentunya para guru tidak akan peduli kepada tingkah laku siswa karena tugasnya hanya menyampaikan,” jelasnya.

Mahmudin berharap melalui penggalangan dana ini juga akan menanamkan sikap peduli siswa terhadap orang-orang yang membutuhkan, terutama guru

Penyerahan bantuan ini juga menjadi kegiatan peralihan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan JSIT Kota Depok periode 2013-2018 ke periode 2018-2021 yang diketuai Udin Sastranegara