Jadi Pembimbing di Magician Depok, Ini Harapan Demian Aditya Untuk Pesulap Lokal

DepokNews- Sebagai magician atau pesulap  yang sudah go International, Demian Aditya cukup peduli pada komunitas magician lokal. Salah satunya di komunitas Depok Magician, yang tak jarang dikunjungi Damian untuk berbagi cerita kesuksessan sebuah magician.

Damian mengatakan magician muda sangat banyak di Indonesia. Jangan sampai generasi muda yang sekarang belajar menjadi seorang magician tidak tahu arti akan apa yang sedang dikerjakan. Artinya, butuh mentor untuk sekedar berbagi cerita atau pengalaman.

“Ada yang menyukai dunia sulap sebagai hobi, ada juga yang menekuni hingga menjadi sebuah profesi. Ada juga karena passionate yang sudah mendarah daging, saya salah satunya. Jadi untuk berbagai dengan magician lokal, saya menyukainya,” jelas Damian saat ditemui di Kedai Backyard Eat & Drinks di Beji, beberapa waktu lalu.

Meski tidak berbagi soal trik sulap, namun Demian berbagi soal pengalaman. Disinggung mengenai peran pemerintah kota terhadap magician lokal, Demian mengaku hingga saat ini belum terlihat. Ini tidak terjadi di Depok saja, di beberapa kota juga demikian. Sulap selain sebuah hiburan juga merupakan seni, ads trik didalamnya dan pesan moral yang disampaikan ke audience.

“Hal ini yang perlu dibenahi, mereka juga butuh wadah. Paling tidak support dari pemerintah setempat, karena jika mereka berlomba akan membawa nama daerahnya,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Depok Magician, Bawor bahwa Demian adalah pembimbing di Depok Magician. Ada edikasi dalam tiap kunjungannya, yang menjadi motivasi bagi anggota Depok Magician yang saat ini berjumlah 30 orang ini.

“Demian sebagi pembimbing, kunjungan pun tidak bisa dipastikan karena sibuk. Jadi begitu ada waktu, kami banyak belajar darinya,” ujarnya.

Bawor melanjutkan, sebagai seorang magician harus tahu industri sulap seperti apa. Cara membawakan permainan seperti apa, penyampaian ke audience bagaimana. 

Bawor juga mengakui ada beberapa anggota Depok Magician yang hidupnya dari sulap, jadi bila dikatakan jadi mata pencaharian bisa saja. “Bisa menghasilkan jika dilalukan dengan serius,” ucapnya.

Terpisah, Wakil Ketua Depok Magician, Ricky Lie menuturkan hal yang sama. Peran sebuah pemerintah daerah sangat diperlukan, memberikan kontribusi ke magician-magician lokal. Ada beberapa anggota yang berlomba mewakili daerahnya tingka Asia, mewakili Indonesia dan tentunya Kota Depok.

“Ketika mereka berhasil di lomba se-Asia, di Depok tidak dapat apa-apa. Padahal dalam lomba, disebut menjadi salah satu magician yang diakui originalitasnya di Asia. Tapi tidak ada kontribusi dari Pemkot Depok,” sesalnya.

Keinginan tersendiri untuk Pemkot Depok adalah support, karena apapun yang dilakukan pasti bawa nama Kota Depok. Dalam sulap ada seni tari, seperti kabaret magic yang menggabungkan seni tari dalam sulap. 

“Mengeluarkan koreografinya ketika performance. Ya harapan kami tentu ada sebuah dukungan nyata dari pemerintan setempat,” tandasnya.(mia)