Innalillahi Wainnailaihirojiun, Anggota KPPS TPS 15 di Bedahan Depok Meninggal

DepokNews-Niman Muslim seorang anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara 15 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan meninggal usai melaksanakan rekapitulasi suara pemilu.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan Niman Muslim usai melaksanakan tugas sebagai anggota KPPS 15 secara tiba-tiba jatuh pingsan dirumahnya RT 04/01 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan pada Senin (22/4).

Mendapatkan Niman Muslim jatuh pingsan, oleh keluarganya Niman lalu dilarikan ke salah satu Rumah Sakit di Sawangan.

Namun saat tiba di Rumah Sakit Niman Muslim sudah menghembuskan nafas terakhir atau meninggal dunia.

Sementara itu Ketua Panitia Pemungutan Suara Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan Zainudin membenarkan kalau Niman Muslim meninggal dunia.

“Ya kami sudah dapat kabar kalau Pak Muslim meninggal dunia, kami dan rekan-rekan petugas PPS sudah kerumah duka mengucapkan belasungkawa”katanya.

Dia mengatakan keterangan dari keluarganya Muslim meninggal dunia pada Senin (22/4) sore yang secara tiba-tiba jatuh pingsan dirumahnya.

Setelah jatuh pingsan Muslim yang kelahiran tahun 1955 ini kemudian dirujuk ke rumah sakit di Sawangan.

Namun apa boleh buat Muslim dinyatakan tim medis meninggal dunia.

Zainudin menambahkan Niman Muslim tercatat sebagai anggota KPPS di TPS 15, diduga beliau kelelahan saat menjadi anggota KPPS.

Atas kejadian ini pihaknya turut berduka cita semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok, Nana Shobarna mengatakan, kedua petugas PPS itu masing-masing diketahui bernama Agus Salim, petugas PPS Kelurahan Pancoran Mas dan Pandu, petugas PPS Kelurahan Ratujaya.

“Keduanya kelelahan, Pak Agus Salim sampai sekarang masih di rawat di rumah sakit. Kalau Pandu, saya belum dapat info terbarunya, apakah dirawat juga atau di rumah,” katanya.

Dia mengatakan adanya informasi dua PPS yang mengalamu sakit diketahui pada Selasa (23/4) malam.

Terkait hal tersebut, ia pun bergegas melakukan koordinasi penanganan atas kedua petugas tersebut.

“Sampai saat ini, kami masih terus memonitoring para petugas PPS, khususnya yang sakit,” ujarnya.

Nana mengatakan, kondisi lapangan yang membuat para petugas ini jatuh sakit. Mereka bekerja nyaris tanpa mengenal waktu.