Inilah Tanggapan Walikota Depok Terkait Genk Motor

DepokNews — Walikota Depok Mohammad Idris kepada wartawan pada Kamis (28/12) mengatakan perlu ada perubahan persepsi dalam merevitalisasi ketahanan keluarga, sehingga tidak hanya menjadi kewajiban salah satu anggota keluarga saja.

“Mewujudkan ketahanan keluarga tidak hanya tanggungjawab istri, suami, atau anak, melainkan semua kita harus terlibat dan bertanggung jawab,” katanya.

Ia menambahkan keberadaan LK3 (Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga) senantiasa membantu mewujudkan keluarga yang sejahtera di Kota Depok.

Keluarga harus bebas dari berbagai permasalahan agar ketahanan keluarga dapat terus terjaga.

“Seluruh voluntir dan pengurus LK3, diharapkan dapat memberikan sesuatu yang berharga dalam hidup kita di dalam usaha ketahanan keluarga. Dengan keluarga yang kuat, bisa menangkal hal negatif yang ada di sekitar kita,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut ia juga menyoroti permasalahan geng motor yang meresahkan masyarakat.

Seperti diketahui Polresta Depok menangkap sekelompok pemuda geng motor yang umumnya merupakan usia remaja.

“Ketika ditanyakan kepada pelaku, ternyata anak ini broken home. Ini dilihat dari sisi ketahanan keluarga,” ujarnya.

Dirinya mengungkapkan guna meminimalisir tindak kriminal, rencananya pada tahun 2018 pihaknya akan perbanyak CCTV.

“Dari sisi infrastruktur tahun 2018 kita perbanyak CCTV. Untuk pemasangannya akan ditentukan bersama dengan pihak kepolisian,” ungkapnya.

Selain itu ia berharap ke depan pos terpadu tiga Pilar jumlahnya diperbanyak.

“Saya minta diperbanyak pos terpadu tiga pilar yang selama ini ada di kelurahan. Nantinya tidak hanya di kelurahan saja melainkan di jalan juga ada,” katanya.

Terkait aturan jam operational toko yang buka hingga 24 jam, hingga kini khusus untuk toko non ritel belum ada aturan tentang jam operasional.

“Yang sudah ada peraturannya untuk usaha ritel. Saya harap aturan jam tutup toko bisa diatur pula sehingga bisa meminimalisir aksi kejahatan,” tandasnya.