Ini Penjelasan Kepsek SMAN 13 Depok, Soal Andika Guru Honorer yang Dipecat

DepokNews- Kepala Sekolah SMAN 13, M Mahpudin membantah telah memecat Andika Ramadhan Febriansah, guru honorer disekolah tersebut. Dikabarkan pemecatan dikarenakan tulisan Dika di medsos.

“Bukan karena itu. Masa kontraknya sebagai tenaga honorer memang sudah habis. Dia kami kontrak di semester ganjil ini mulai Juli 2016 hingga Desember 2016,” jelasnya.

Mahpudin mengungkapkan selama mengajar dia melihat Dika tidak ada kemajuan dalam menyelesaikan skripsinya.

“Skripsinya nggak jalan-jalan saya berpikir dia lebih baik selesai kan sekolah nya dulu baru kembali mengajar lagi. Jadi untuk sementara dipindahkan ke bagian perpustakaan,” terangnya.

Dia memaparkan salah satu syarat menjadi pengajar adalah minimal D3 atau S1.

“Saya panggil dia untuk pindah ke perpus, dia ngotot nggak mau, jam nya dikurangin nggak mau juga. Di sosmed pemecatan itu nggak ada. Ketika dikontrak pun menjadi kewenangan kami jika saat dia mengajar ada hal melenceng dan kami putuskan untuk tidak melanjutkan Dika mengajar dulu, fokus ke sekolahnya saja,” paparnya.

Kepsek mengaku salah menerima Dika menjadi pengajar ketika itu. Namun, karena tidak ada guru lain maka Andika pun diterima. Dirinya juga menegaskan, terkait guru yang meminta uang fotocopy ke siswa juga sudah mengundurkan diri.

“Untuk uang study tour saya juga nggak memberatkan ke siswa. Siapa yang mau ikut silahkan,” ujarnya.

Dia pun mengungkapkan terkait keberadaan studio merdeka garapan Dika, beberapa orangtua mengaku kecewa dengan keberadaan komunitas tersebut.

“Ada tiga ortu yang datang mengatakan kecewa terhadap studio merdeka. Karena disana nggak mendukung kedisplin. Anak-anak rambut gondrong masa nggak masalah,” ucapnya.

Ia masih menunggu itikad baik dari Dika untuk membicarakan masalah ini. “Saya menawarkan opsi itu jadi bukan diberhentikan, kami masih ada toleransi ke dia. Tapi seperti nya yang bersangkutan tidak mau dan keukeh mau ngajar,” tutupnya.(mia)