Ini Penjelasan Dirut RSUD Depok Soal Penumpukkan Pasien di IGD

DepokNews- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Devi Maryori mengatakan, pasien yang menumpuk di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) bukan merupakan pasien Covid-19 yang sudah konfirmasi saja. Namun, imbuhnya, ada beberapa faktor lainnya.

Devi Maryori merinci, ada pasien yang sedang menunggu hasil Swab PCR, lalu menunggu kamar perawatan yang masih penuh. Kemudian ada juga pasien yang  menunggu kabar dari rumah sakit rujukan sehingga sementara ditempatkan di ruang IGD.

Penumpukan yang terjadi bersifat variatif, dari hari ke hari menyesuaikan dengan kondisi. Salah satu penyebabnya karena pasien yang datang belum memiliki hasil Swab PCR. Di samping itu juga ada yang datang sudah dalam kondisi berat  membutuhkan alat bantu nafas dan ICU, sementara di sini kapasitas ICU Covid-19 yang baru siap enam unit,” katanya, Sabtu (30/01/21).

Devi menjelaskan, pasien yang datang memang memiliki gejala Covid-19, seperti demam tinggi, sesak nafas, dan flu. Kendati demikian,  jika mereka tidak disertai hasil Swab PCR, maka akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk penentuan ditempatkan di ruang Covid-19 atau bukan.

“Ketika pasien sebelumnya sedang menunggu hasilnya keluar, kemudian datang lagi pasien yang baru sehingga terjadilah penumpukan,” jelasnya.

Lebih Lanjut, Devi menerangkan, pasien Covid-19 yang dapat dirawat di RSUD Depok adalah yang memiliki gejala sedang hingga berat. Pasien dengan gejala ringan namun memiliki penyakit bawaan (komorbid) juga akan diterima.

“Pasien dengan gejala ringan tanpa Komorbid akan kami sarankan isolasi mandiri atau kami rujuk ke Rumah Sakit Citra Medika dan tanpa gejala ke Wisma Makara UI,” pungkasnya.