Ini Kata Psikolog Soal Motif Orang Membunuh

DepokNews- Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta menuturkan, untuk melakukan tindakan pembunuhan biasanya dilandasi oleh motif yang sangat kuat. Saat diindikasikan tidak ada keterlibatan orang diluar rumah maka bisa diduga pada kasus ini lebih pada permasalahan internal keluarga.
“Artinya memang ada persoalan internal dalam keluarga,” katanya, Selasa (13/2/2018).
Dalam pembunuhan sadis biasnya ada dua yang utama yaitu masalah psikologis dan ekonomi. Masalah Psikologis misalnya soal harga diri, cemburu, bendi dan lainnya. Masalah ekonomi misalnua ingin menguasai harta korban atau sebab laon seperti gangguan jiwa, halusinasi dan kepercayaan (ritual).
“Pada masalah ini tampaknya faktor psikologis lebih berperan,” tukasnya.
Namun kata Shinta perlu didalami lebih lanjut apakah seluruh korban adalah target atau sebenarnya hanya sang ibu saja yang menjadi target. Sedangkan anak-anaknya menjadi terlibat karena ada di tempat yang sama.
“Yang pasti dorongan untuk melakukan agresi muncul kuat karena ada dorongan atau pemicu yang kuat,” paparnya.
Kejadian sadis ini sekarang memang banyak terjadi. Karena kondisi masyarakat kita sekarang lebih berorientasi pada penyelesaian masalah secara kekerasan bahkan hingga menyebabkan kematian.
“Padahal seharusnya banyak permasalahan yang bisa diselesaikan dengan cara yang lebih baik dan solutif,” katanya.
Soal percobaan bunuh diri yang dilakukan pelaku menurut Shinta ini menandakan pelaku benar-benar tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah. Sehingga satu-satunya cara terbaik menyelesaikan masalah menurut pelaku adalah dengan mengkahiri hidupnya.
“Menyesal atau lari dari jerat hukum akan lebih mendorong untuk kabur. Tapi kalau memutuskan bunuh diri juga menunjukkan bahwa sebenarnya pelaku betul-betul pada kondisi tertekan sehingga tidak bisa melihat alternatif pemecahan masalah selain mengakhiri hidupnya,” tandasnya.(mia)