Ibadah Puasa Untuk Ku

Oleh: Ketua DPD PKS Depok,  Hafid Nasir

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Semua amalan bani adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipatnya, Allah ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan aku yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat dan makannya karena aku, maka Aku yang akan membalasnya.’ Dan bagi orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya. Benar-benar mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada harumnya misk.” (HR Muslim)

Waktu memiliki sifat terus berjalan, jam demi jam terus melaju tanpa seorang pun dapat menghentikannya, dan tidak ada satu orang pun diantara kita yang bisa menghentikan waktu walau hanya sedetik.

Tanpa terasa kita sekarang sudah di penhujung bulan Sya’ban, itu pertanda bahwa kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, pahala, kebaikan dan ampunan dari Allah SWT.

Bagaimana pun keadaan kita, apakah kita siap atau tidak siap, maka bulan Ramadhan pastilah akan datang, dan tentu beruntunglah orang yang sudah mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan, karena dengan persiapan tentu saja hasilnya akan lebih baik

Maka dari itu, merupakan hal yang sia-sia jika pada kesempatan bulan Ramadhan ini kita tidak berlomba-lomba mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, mulai dari amalan yang hukumnya wajib hingga amalan sunnah. Umur seseorang hanya Allah SWT yang mengetahuinya, selagi kita masih bertemu bulan Ramadhan bulan seribu bulan ini, sangat beruntung bagi umat muslim yang mau menjalankan sunah-sunah demi mengejar pahala.

Semua aturan yang Allah ciptakan untuk umat manusia, baik berupa perintah maupun larangan, adalah untuk kepentingan manusia itu sendiri. Segala amal perbuatan manusia akan kembali dirasakan oleh manusia itu sendiri. Allah SWT sama sekali tidak membutuhkan ibadah makhluknya. Seandainya semua makhluk di kolong langit ini seluruhnya taat beribadah kepada Allah, maka hal itu sama sekali tidak akan menambah keagungan dan kekuasaan Allah, karena Dia sudah Maha Agung dan Maha Kuasa dengan sendirinya. Sebaliknya, jika seluruh makhluk durhaka kepada-Nya juga tidak akan mengurangi keagungan dan kekuasaan-Nya sedikitpun.

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Ramadlan ke Ramadlan berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya apabila dia menjauhi dosa besar.

“Manusia itu sungguh lemah. Sekuat apapun ia, sebesar apapun kekuasaannya, ia tetap sangatlah lemah dihadapan Allah swt. Seperti dikutip dalam Firman-Nya dalam dalam surat Annisa ayat 28 yang artinya “Allah SWT hendak memberikan keringanan kepada mu, karena manusia diciptakan dalam keadaan dhoif”

Karena dhoif dan lemahnya kita dihadapan Allah SWT, sesuai dengan hadits diatas, mari kita sambut bulan Ramadhan dengan ibadah puasa yang berkualitas, hindari dari segala macam bentuk penyakit hati, jaga lisan kita selama berpuasa, hiasi lisan kita dengan membaca Al Quran dan perbanyak perbuatan-perbuatan baik yang menjadikan Allah SWT ridho pada kita, sehingga Allah SWT berkenan memberikan pahala tanpa batas, pahala yang banyak tanpa menentukan kadarnya, seperti firman Allah Ta’ala, ”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)