Hujan Deras, Tiga Insiden Longsor Melanda Depok

DepokNews- Tiga insiden longsor terjadi di Kota Depok. Hal dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di Kota Depok, sejak Sabtu dan Minggu kemarin.

Menurut informasi yang dihimpun, ketiga insiden longsor tersebut yaitu di RW 05, Kelurahan Jatijajar Kecamatan Tapos, Jalan Benda Kramat Bukit Cengkeh 1 RT 03 RW 01 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis dan Perumahan Mutiara Depok, Sukmajaya.

Habibie, warga Kelurahan Jati Jajar mengatakan longsor di kawasan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB pagi, tepatnya diatas Kali Baru Jalan Raya Bogor yang melanda bagian belakang mushola ambruk dan hancur hingga ke sisi Kali Baru di bawahnya.

“Turap penahan jebol hingga ambles ke kali, karena air dari saluran di dekat turap yang longsor mengikis lahan di sana hingga akhirnya longsor,” ucap Habibie, Minggu (11/12/2018).

Sementara itu, untuk insiden longsor kedua sekitar pukul 16.00 WIB di Jalan Benda Kramat Bukit Cengkeh 1 RT 03 RW 01 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis dimana satu warung kopi dan bangunan tempat pos warga ambruk terbawa longsor.

Ansori menuturkan, ada empat orang warga yang tengah berada di pos terbawa material longsor namun beruntung masih bisa diselamatkan. Namun, warga sekitar khawatir adanya longsor susulan melihat kondisi debit air hujan yang tinggi.

“Kami khawatir akan jebol lagi aliran air bermuara ke bukit cengkeh 1 dan 2. Korban ada lima orang terbawa longsor dapat diselamatkan,” tandasnya.

Sementara itu, untuk lokasi ketiga longsor terjadi di Perumahan Mutiara Depok, Sukmajaya yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.

“Laporan yang masuk pada kami ada tiga titik longsor. Kami langsung turunkan petugas ke lokasi tersebut,” ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Manto.

Manto menerangkan, untuk beberapa lokasi yang teridentifikasi longsor disebabkan oleh turap yang tidak mampu menahan tingginya luapan volume air banjir dari beberapa sungai. Selain itu, banyak bangunan yang berdiri di garis sempadan sungai.

“Bebannya kan jadi bertambah, sedangkan kekuatan tanah berkurang,” terangnya.

Selanjutnya, masih menurut Manyo Titik Longsor diakui semakin bertambah di awal musim penghujan namun untuk masalah banjir semakin berkurang.

“Kita sudah menghimbau warga untuk tidak membangun bangunan di garis sempadan sungai. Karena ini sangat berbahaya sekali bila terjadi tanah longsor,” tandasnya.(mia)
[12.18, 12/11/2018] Mia Depoknews. id: DepokNews- Bagi Wali Kota Depok Mohammad Idris, Hari Pahlawan adalah simbol perjuangan dan pengorbanan. Perbedaan perjuangan dulu dengan sekarang sangat terasa berbeda, hal tersebut seiring dengan perkembangam zaman.

Kalau dahulu, lanjut Idris, para pahlawan berjuang melawan penjajah dengan cara militer atau fisik. Sekarang, pengangguran dan kebodohan harus dijajah.

“Penjajahan inilah yang harus diperjuangkan, karena ini penjajahan yang sebenarnya,” ujar Idris.

Pahlawan, sambung Idris, tidak berpikir akan dikubur dimana, namanya disebut atau tidak didokumen negara. Hal tersebutlah yang perlu diteladani generasi muda saat ini.

Untuk mengatasi penjajahan pengangguran dan kebodohan, sudah ada kolaborasi triple helix atau Jabar masagi. Jadi ada empat unsur komponen bangsa yang harus kerjasama. Seperti eksekutif bersama legislatif, harus berintegritas membangun Depok.

“Jangan terus dibahas politik. Pemimpin injak kecoa jadi viral, jangan apa-apa dipolitisasi, ayo bangun negara. Pengusaha juga jangan cari untung doang di Depok, tapi harus ada kontribusinya,” tutup Idris.(mia)