Hari Pahlawan, Begini Cara Anak Muda Memaknai

DepokNews — Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2017, harus dimaknai sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat, khususnya kaum muda dapat mencintai Tanah Air secara mendalam. Pasalnya, kemerdekaan yang telah diraih dengan tumpah darah ini hendaknya diimplementasikan oleh generasi sekarang untuk mengisinya dengan hal-hal positif.
Rizky Pangestuti
Di samping itu, dalam memaknai Hari Pahlawan di zaman sekarang bukan sekadar berperang melawan penjajah. Hanya saja, bagaimana cara generasi muda memerangi masalah-masalah yang dihadapi remaja saat ini.
Namun, apa yang sebenarnya ada di benak masyarakat terutama pemuda dalam memaknai Hari Pahlawan itu?
Salah satu pemuda Kota Depok, Cut Miranda Jamil mengungkapkan bahwa Hari Hahlawan adalah hari  bentuk penghormatan terhadap seluruh pahlawan yg sudah berjasa bagi indonesia.
“Kita tahu, bahwa kemerdekaan sekarang adalah hasil perjuangan para pahlawan. Maka dengan memberi penghormatan setinggi tingginya kepada para pahlawan dengan tidak menyianyiakan apa yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan dan meneruskannya agar menjadi lebih baik,” ujarnya kepada awak depoknews.id.
Sebagai seorang remaja, terkait dengan generasi berencana, dirinya mengajak rekan generasi muda untuk memiliki rencana hidup kedepan sehingga nantinya bisa menjadi penerus bangsa yang bisa diandalkan.
“Bukan hanya memberi penghormatan saja, tetapi kita sebagai anak bangsa juga harus punya perencanaan untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pahlawan. Tentunya kita juga harus mewarisi keteladanan sikap para pahlawan dengan  berani, tangguh, dan berjuang untuk tanah air,” ujar Wakil Ketua OSIS SMKN 2 DEPOK tersebut.
Hal tak jauh beda diungkapkan pula oleh Rizky Pangestuti, makna hari pahlawan baginya ialah sebagai pembalasan jasa atau untuk mengingat jasa para pahlawan. “Sehingga kita bisa merasakan kedamaian tanpa perang senjata. Selain itu, kita bisa menjalani keseharian tanpa takut nyawa melayang karena senjata penjajah,” ungkapnya saat dimintai keterangan oleh depoknews.id.
Dituturkannya generasi muda sekarang ini seharusnya bisa lebih mengenal perjuangan para pahlawan.
“Aku selalu perhatikan, sekarang ini sudah terjadi krisis toleransi. Kalau mereka mengenal para pahlawan yang membawa kemerdekaan Indonesia yang sejatinya bukan hanya dari satu ras atau satu suku bahkan bukan satu agama, paling tidak seharusnya mereka menghindari yang namanya menghina orang lain dan membawa bawa isu SARA,” tambahnya.
Wanita yang akrab disapa Kiky ini berharap generasi muda sekarang  sebagai generasi yang memiliki toleransi tinggi. Lebih mencintai kedamaian. “Daripada sibuk menggunakan jempol mereka untuk menghujat, menghina, menyinyir, dan mengkritik negatif orang lain,”tandasnya.