Gusdurian Salurkan Bantuan Dengan Prinsip Kecepatan dan Ketepatan

DepokNews- Gusdurian Peduli Kota Depok bersama Gerakan Saling Jaga kembali menyalurkan paket bantuan tahap kedua kepada warga yang membutuhkan dan terkena dampak signifikan atas wabah covid-19 dan pemberlakuan PSBB.

Koordinator Gusdurian Kota Depok Mansur Al Farisi mengatakan untuk tahap ini pemberian paket bantuan dengan menggunakan prinsip Kecepatan dan Ketepatan.

Di mana, Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah berlaku di Depok sejak Rabu (15/4) hingga (28/4) Keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Depok PSBB diperpanjang selama dua pekan ke depan dan akan dimulai pada Rabu (29/4).

Dengan itu, aktivitas warga dibatasi. Praktis, buruh harian lepas dan para pekerja sektor informal kesulitan memperoleh pemasukan harian dan akan semakin mempersulit pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

Untuk itu Gusdurian Peduli Kota Depok bersama Gerakan Saling Jaga kembali menyalurkan paket bantuan tahap kedua kepada warga yang membutuhkan dan terkena dampak signifikan atas wabah covid-19 dan pemberlakuan PSBB.

“Paket bantuan berisi sembilan bahan pokok dan alat kesehatan, kami serahkan langsung kepada penerima yang tepat sasaran,”kata Mansur melalui keterangan tertulisnya.

Dia mengatakan prinsip penyaluran paket bantuan Gusdurian Peduli adalah prinsip kecepatan dan Ketepatan.

Kepastian bahwa bantuan itu cepat disalurkan dan kepastian bahwa penerima bantuan adalah tepat sasaran.

“Kami memastikan bantuan yang kami bagikan adalah cepat dan tepat sasaran, karena relawan kami terjun langsung ke lapangan untuk mendata calon penerima,”katanya.

Mansur menambahkan, dia sangat menyayangkan ketika mendengar berita bahwa bantuan sosial dari pemerintah Kota Depok terkesan lamban dan banyak terjadi sengkarut data di lapangan.

Hal itu menyebabkan terjadinya kegaduhan dan polemik di masyarakat.

“Pemerintah itu bertanggung jawab untuk menyalurkan bansos guna meringankan beban rakyat, bukan malah penyaluran bantuan justru memicu polemik karena ketidak akuratan data penerima,” katanya.

Hakim Muzayyan, salah satu Relawan Gerakan Saling Jaga menyampaikan bahwa ketika terjun ke masyarakat dia mendengar banyak keluhan tentang Bantuan Sosial Kota Depok.

Baik itu masalah ketidakmerataan bantuan, kelambanan dan juga tentang pendataan penerima bantuan.

Menurut Hakim, beberapa temuan di lapangan memperlihatkan bahwa lebih banyak lembaga swadaya masyarakat dan pegiat aktivis sosial yang aktif memberikan bantuan ke Warga terdampak Covid-19.

Dengan adanya kenyataan di lapangan seperti ini, kami berharap bisa memperbaiki kinerja pemerintah, khususnya pemerintah Kota Depok untuk memperbaiki kinerja mereka dalam penyaluran Bantuan Sosial.(mia)