Di Al-Hikam, Alumni Timteng Perteguh Islam Kebangsaan

DepokNews–Ikatan Alumni Syam Indonesia (Al-SYAMI) berkerjasama dengan Kementerian Agama menggelar Seminara kebangsaan. Alumni Timur Tengah (Timteng) sejak pra kemerdekaan hingga persiapan konsep negara menuju kemerdekaan, telah berperan aktif dalam membangun Negara Bangsa. “Mereka terlibat dalam pembahasan konsep ideologi Negara yang berlandaskan pancasila. Hingga sistem atau bentuk negara yang secara konsensus disepakati dalam bentuk NKRI,”Ujar Sekretaris Al-Syami KH.Yusron Ash-Shidqi. Pesantren Al-Hikam, Kukusan, Beji. Kemarin.

Pengasuh Pesantren Al-Hikam ini mengungkapkan Seminara kebangsaan menghadirkan sejumlah narasumber. Diantaranya : Khariri Makmun (Wakil Direktur Eksekutif International Conference of Islamic Scholars ), Habib Hamid bin Ja’far al-Qadri (Pembina Al-Ghanna Institut), Ikhwanul Kiram Mashuri (Wakil Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia) dan
Keynote Speech: Ahmad zayadi (Direktur PD Pontren Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI). Dirinya berharap agar senantiasa meneguhkan kesatuan dan menyebarkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. “Para Ulama terdahulu telah berjuang dan berkorban demi bangsa serta negara. Semoga kita bisa meneruskan perjuangan ulama dan menyebarkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin,”ujar putra bungsu Alm. KH. Hasyim Muzadi ini.

Direktur Eksekutif International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Ust. Khariri Makmun menilai alumni Timteng yang kembali ke Indonesia telah terbagi tiga. Yaitu: pertama mereka yang menginginkan konsep NKRI sebagai negara yang bersyariah. Kedua adalah orang-orang yang berusaha mengubah ideologi negara menjadi khilafah Islamiyah. Ketiga, golongan yang menginginkan negara tetap dalam bentuk aslinya tetapi dihiasi dengan spirit keislaman. “Para alumni Timur Tengah harus tetap menjaga kedaulatan negara ketika pulang ke tanah air, dengan mengaplikasikan nilai-nilai Islam, juga wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,”paparnya.

Sementara itu, Wakil Ketua OIAA Ikhwanul Kiram Mashuri menuturkan Islam yang paling tepat saat ini adalah Islam Wasathiyah atau Islam Moderat.
Untuk itu, dirinya menyemangati para alumni Timur Tengah agar berjuang dengan sistematis, dengan rencana dan desain yang rapi serta tertata. Pasalnya, sebetulnya potensi mereka sangatlah besa jika memang ada suatu sistem yang mewadahi. “Beberapa ulama terdahulu yang sukses besar karena berdakwah dengan sistem, diantaranya adalah pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari serta pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan,”tandasnya.

Seminar kebangsaan bertajuk Peran Alumni Timur Tengah dalam Meneguhkan Islam Berwawasan Kebangsaan. Peserta datang dari berbagai kalangan, dari mahasiswa hingga para tokoh masyarakat. Namun, sesuai dengan tema utama seminar, sebagian peserta didominasi oleh alumni pelajar dari Timur Tengah, diantaranya adalah Suriah, Mesir, Yaman, Maroko, Sudan dsb.