Depresi, Wanita Ini Lakukan Percobaan Penculikan Siswa di Depok

DepokNews- Seorang wanita diamankan Tim Srikandi karena diduga melakukan percobaan penculikan. Ari (43) sempat digiring petugas karena diduga hendak menculik salah satu murid kelas II di Sekolah Pribadi yang terletak di pinggir Jalan Raya Margonda, Depok. Kejadian bermula ketika Ari hendak menjemput salah satu siswa berinisial K.

Saat datang ke sekolah, satpam langsung menanyakan perihal keperluannya ke sekolah itu. Pasalnya Ari tidak pernah terlihat sebelumnya. Kemudian Ari dibawa ke ruang guru dan diinterograsi. Ketika diinterograsi, Ari menjawab plin-plan. Karena mencurigakan pihak sekolah memberitahu Tim Srikandi yang kebetulan sedang melakukan sosialisasi di sekolah itu.

“Dia sempat bilang mau jemput K. Tapi setelah dikonfirmasi pada orang tua K tidak merasa mengutus orang lain untuk menjemput,” kata Ketua Tim Srikandi, Ipda Nurul, Selasa (7/3/2017).

Beruntung K belum sempat bertemu dengan Ari. Karena pihak sekolah sudah curiga dengan kedatangan Ari. “Satpam sangat teliti. Jadi K belum sempat dijemput oleh wanita ini,” ungkapnya.

Namun untuk penyelidikan, Ari tetap dibawa ke Polresta Depok. Namun setelah diajak komunikasi Ari menunjukkan gelagat depresi. Kemudian tim melakukan penelusuran ke tempat tinggal Ari di Kampung Lio, Citayam, Depok. Disana dia tinggal seorang diri. Kondisi rumahnya berantakan dan banyak bungkusan.

“Rumahnya memprihatinkan. Kita telusuri ke pengurus lingkungan juga dan dari keteragan RT yang bersangkutan memang sudah lama depresi,” ungkapnya.

Ari memiliki satu anak namun sudah dibawa ke Jawa. Dia bercerai dengan suaminya dan kini tinggal sendiri. Dia sudah empat tahun tinggal di rumah itu.

“Dia berhalusinasi kalau ada ponakannya yang bersekolah di sekolah itu,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau pada orang tua agar waspada. Pihak sekolah juga diimbau lebih teliti terhadap orang yang menjemput siswa.

“Untuk anak-anak juga diberikan pembekalan bagaimana menghadapi orang asing. Salah satunya kita sosialisasi anti kejahatan seksual anak ke sekolah-sekolah,” pungkasnya.(mia)