Depok Punya 36 LKSA Aktif Untuk Menampung Anak Terlantar

DepokNews- Saat ini tercatat ada sekitar 36 panti asuhan atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) resmi dan aktif yang terdata Dinas Sosial Kota Depok. Namun tidak dipungkiri jumlahnya bertambah, mengingat pihaknya belum melakukan pendataan baru terkait data tersebut.

“Banyak panti asuhan yang ada di Depok. Kami memang belum memiliki data terbaru karena untuk melakukan verifikasi pendataan dibutuhkan anggaran. Dan diakui anggaran untuk itu belum ada,” ujar Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Depok Dadang Supriatna.

Ia mengatakan LKSA tersebut tersebar di seluruh kecamatan di Depok. “Kalau diluar panti asuhan anak, misalnya panti jompo dan lain-lain jumlahnya sekitar 100. Tapi itu belum didata lagi, apakah masih aktif atau tidak,” katanya.

Menurutnya sebaik-baiknya pengasuhan anak, paling baik berada di keluarga. Panti merupakan pilihan terakhir.

“Jika keluarga tak sanggup urusi diserahkan ke panti. Contohnya kemarin ada tiga anak yang dititipkan di panti, akhirnya dikembalikan ke pihak keluarga,” terangnya.

Dirinya berharap ke depan pihaknya akan konsen ke pendataan. Pihaknya konsen ke pendataan sekitar September atau Oktober.

“Semoga di bulan itu bisa dilakukan pendataan. Saat ini baru terbentuk forum LKSA yang anggota nya pengurus panti. Nantinya mereka membantu kami untuk melakukan verifikasi,” terangnya.

Dirinya menjelaskan syarat untuk mendirikan panti diperlukan beberapa hal. Antara lain berupa ada akte notaris yayasan yang didaftarkan ke Kemenkumham, kemudian harus punya program yang jelas, ada domisili dari kelurahannya.

“Kemudian setelah berijin diharapkan mendaftar ulang di Depok. Setiap tiga tahun sekali harus daftar ulang. Perijinan juga harus melalui propinsi dan tentunya kota,” jelasnya.

Tahun lalu, lanjutnya dari 36 panti asuhan yang mendapat bantuan dari pemerintah pusat ada 10 panti. Masing-masing anak ketika itu mendapat bantuan Rp 700 ribu untuk makan dan Rp 400 ribu untuk bantuan temu penguatan.

“Dapat kuota nya dari pemerintah pusat segitu. Sedangkan untuk Pemkot Depok sendiri baru memberikan bantuan ke panti jompo berupa pemberian kursi roda dan tongkat putih,” ucap Dadang.

Ia berharap masyarakat turut berperan aktif dalam menghadapi permasalahan sosial yang ada.

“Masyarakat ikut turut berperan aktif. Tidak hanya pemerintah saja yang berperan,” tandasnya.(mia)