Depok Menyandang Predikat Kota Dengan Nomor Rumah Yang Semrawut

Depoknews.id, Depok – Tidak bisa ditampikkan lagi, boleh disebut sebagian besar Kota Depok merupakan daerah pemukiman.

Baik perkampungan maupun berbentuk komplek perumahan. Nah, fenomena acaknya nomor rumah di Depok, menjadi permasalahan tersendiri. Terutama bagi mereka yang berprofesi dalam bidang ‘rumah ke rumah;. kurir misalnya.

Mereka kerap kebingungan Semrawut saat menjemput customer maupun mengantar barang ke lingkungan yang memiliki rumah tidak berurut.

Tak hanya kurir saja yang kerap kebingungan mencari alamat, hal serupa juga terjadi oleh pengemudi ojek online saat menerima orderan dari calon penumpangnya.

Salah seorang pengemudi ojek online, Galuh mengatakan, walaupun sebagian besar permukiman Kota Depok sudah tertatat, namun masih ada beberapa tempat yang menjadi pemicu membuat dia bingung saat menjemput customer.

Salah satunya pengurutan nomor urut rumah yang tidak beraturan.

“Waktu itu, saya pernah bingung saat menjemput customer dengan nomor urut rumah yang tidak teratur,” ujar Galuh.

Galuh mengungkapkan, hal itu ditemukan saat menjemput customer diwilayah Kelurahan/Kecamatan Pancoranmas.

Dia melihat, nomor urut rumah yang satu dengan didepannya sangat berbeda. Tidak ingin mencewakan customer dalam hal ketepatan waktu dalam penjemputan, dia mencoba menghubungi kembali melalui telepon.

“Nomor rumah yang saya tuju belasan. Sudah tiba di lokasi, kok jadi angka puluhan,” jelasnya.

Nomor rumah yang tidak urut juga menjadi kendala bagi profesi yang berkaitan dengan penagihan dan sanak saudara yang berkunjung ke rumah keluarganya.

“Memang ada saja yang kesulitan mencari alamat, seperti dari leasing,” kata Ketua RT02/15 Kelurahan Cimpaeun, Rinanto.

Tetapi, menurut dia, warga sendiri yang tidak bersedia mengganti nomor rumahnya, karena berbagai alasan, seperti sudah cocok dengan nomor tersebut, tidak ingin kesulitan ketika meminjam uang di bank, hingga tidak mau repot mengubah alamat di KTP.

“Kalau nomor rumah tidak sesuai KTP, akan menjadi pertanyaan ketika mau mengambil motor di leasing atau mengajukan pinjaman di bank,” tutur RT Black, sapaannya.