Cimanggis Ditetapkan Sebagai Zona Paling Merah Covid-19 di Depok, Ini Tanggapan Sri Utami

DepokNews–Kecamatan Cimanggis menjadi wilayah yang terbanyak warganya terjangkit Covid-19 (Zona Merah). Menanggapi hal tersebut Anggota DPRD dapil Cimanggis yang juga Ketua FPKS, Sri Utami mengatakan data yang menunjukkan bahwa kecamatan Cimanggis sebagai zona merah merupakan data dari gugus tugas percepatan penangan Covid-19 Kota Depok. Untuk itu Sri Utami mengajak masyarakat untuk mempercayai data tersebut.

” Kita mempercayai data dari Gugus Tugas Covid-19 Pemda Depok, jadi tidak perlu dipertanyakan bagaimana mekanisme pencatatannya. Yang lebih penting adalah bagaimana kita menyikapi data tersebut,” ujarnya saat dihubungi. Kamis (30/4/2020)

Menurutnya dengan ditetapkannya Cimanggis sebagai zona merah Gugus tugas harus semakin merapatkan barisan untuk segera melakukan penanganan agar Covid-19 tidak menyebar secara masih di Kecamatan Cimanggis.

“Ini pertanda peran pencegahan masih belum efektif menghambat penyebaran. Dari analisa penyebaran ini bisa dari kasus import atau sudah terjadi transmisi lokal,” ujarnya.

Sri juga mengingatkan peran penting kampung Covid-19 sebagai garda terdepan mengatasi penyebaran. Kampung Covid-19 harus mendapat perhatian untuk punya cara pandang, gerakan, disiplin dan tujuan yang sama.

Selain itu Sri juga mengungkapkan perlunya arahan, motivasi yang terus menerus dari Gugus Pemda sehingga semangat kegiatan kampung Covid selaras dengan SE 443 selain itu perlunya ada mekanisme monitoring dan evaluasi,”

“Misalnya untuk menahan keramaian di jalan raya, maka kampung covid bisa diarahkan untuk kembali menegaskan pentingnya gerakan di rumah saja, gerakan pentingnya bermasker, physical diatancing serta membatasi akses keluar/masuk RW hal ini bisa bekerja sama dengan Masjid/Mushalla untuk mengumumkannya secara berulang-ulang agar masyarakat benar memahami situasi wabah,”bebernya.

Dirinya khawatir seiring dengan lamanya waktu PSBB warga menganggap biasa dan suasana wabah dianggap tidak lagi membahayakan. Untuk itu Sri mengingatkan perlunya penegakan aturan yang tegas.

” Jalanan masih tetap ramai kendaraan lalu lalang, dan diantara pengendara masih terlihat tidak menggunakan masker sementara tidak terlihat aparat yang menertibkannya. Ini tentu sangat berbahaya,”bebernya.